MAKAN FIRMAN. Kisah berikut saya kutip dari batamnews: Kesha, seorang wanita berusia 34 tahun dari Chicago, Amerika Serikat telah mengalami kebiasaan yang sangat aneh selama 23 tahun terakhir. Ia kecanduan makan tisu toilet setiap hari. Gangguan makan ini dikenal sebagai xylophagia, yaitu kondisi dimana seseorang mengonsumsi jaringan. Dalam acara televisi “My Strange Addiction” di TLC, Kesha berbicara tentang kebiasaannya yang tidak biasa ini, dengan harapan dapat menyebarluaskan kesadaran tentang gangguan makan ini. Kesha mengaku mengunyah sekitar 75 lembar tisu setiap hari selama 23 tahun terakhir.
Kesha makan tisu toilet sedangkan nabi Yehezkiel makan gulungan kitab (Yehezkiel 3:1-3). Kalau nabi Yehezkiel makan gulungan kitab untuk menggambarkan sebuah latihan rohani yang harus dilakukannya sebagai Penjaga Israel dan bukan makan kertas gulungannya seperti Kesha yang makan tisu toilet tersebut. Jika kita ingin menyatakan kebenaran Allah dengan penuh makna dan
kuasa, maka kita perlu menyediakan waktu agar firman itu memenuhi hati kita. Kita perlu merasakan dampak firman Allah. Kita harus mengizinkan firman-Nya menjadi bagian terpenting dari hidup kita. Jadikan firman Tuhan seperti makanan yang diserap sari-sari makanannya sehingga berguna untuk memberi tenaga dan
kekuatan tubuh dalam memberitakan kebenaran-Nya dan menjaga sesama.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “Be The Guardian of Israel (Menjadi Penjaga Israel)”, Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 3:16-27. Sahabat, sesudah menenangkan diri dan memerhatikan situasi pelayanannya, Yehezkiel memperoleh penjelasan akan tugasnya. Dia bukan
hanya diminta untuk berbicara menyampaikan Firman Allah, tetapi bertanggung jawab terhadap nyawa setiap umat yang belum mendapatkan peringatan darinya.
Yehezkiel harus menyampaikan peringatan Allah kepada umat akan hukuman atas dosa atau perbuatan curang. Ia harus menyampaikan meskipun itu tidak ada seorang pun yang mau mendengarkannya. Seseorang yang telah diperingatkan
itu dapat saja tetap dihukum atau kemudian dilepaskan. Yang terutama adalah Yehezkiel telah melakukan tugasnya sebagai PENJAGA ISRAEL (ayat 16-21).
Setelah memperoleh penjelasan penugasannya, ia pun pergi ke lembah melihat kemuliaan TUHAN. Kesadaran akan kebesaran TUHAN yang telah memanggilnya membuatnya bersujud (ayat 22-23).
Sahabat, TUHAN menetapkan bahwa Yehezkiel hanya boleh berbicara dan menempelak bangsa Israel pada waktu yang TUHAN tetapkan. Ia hanya menyampaikan Firman TUHAN. TUHAN tidak memaksakan kehendak-Nya kepada umat pilihan-Nya. Ia membiarkan setiap orang memilih mau atau tidak mau mendengarkan firman-Nya (ayat 24-27).
TUHAN memerintah hamba-Nya untuk berbicara dan memberitakan firman-Nya apa adanya pada waktu yang Ia kehendaki. Apabila itu berupa teguran, maka harus disampaikan dan tidak perlu diperhalus apalagi dikurangi atau diganti. Hamba TUHAN tidak perlu ragu melihat situasi yang dihadapinya. Allah kita mulia dan besar serta sanggup menguatkan setiap hamba-Nya.
Kerinduan Tuhan agar Yehezkiel menjadi penjaga bagi sesamanya ini juga kerinduan Tuhan bagi kita. Inilah yang disebut Amanat Agung Tuhan! Jika kita melihat orang lain jatuh dan hidup dalam kejahatan, sementara kita dengan sengaja membiarkannya, hal itu akan menjadi tanggung jawab kita di hadapan
Tuhan. Sudahkah kita mengerjakan tugas dari Tuhan tersebut? Haleluya! Tuhan
itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah
beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa yang Sahabat pahami tentang Menjadi Penjaga Sesama?
- Apa yang Sahabat pahami tentang Makan Firman?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tuhan memerintahkan
kita untuk memiliki kepedulian terhadap keselamatan orang lain. (pg).