Absolute Assurance
DIKHIANATI. Sahabat, dikhianati dengan ingkar janji adalah hal yang menyakitkan dan biasanya manusia merasa dendam atau paling tidak sakit hati, dan itu nampak dari sikap enggan untuk menyapa, berbicara atau bertemu dengan orang yang dirasa mengkhianati. Bagaimana dengan Allah? Israel sudah mengingkari perjanjian dengan Allah. Mereka memberontak kepada Allah. Allah memang marah namun Ia tidak meninggalkan sifat kasih-Nya kepada dunia ini, termasuk kepada Israel dan Yehuda, bangsa yang nenek moyangnya mengkhianati Allah.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “Absolute Assurance (Jaminan yang Pasti)”. Bacaan Sabda diambil dari Yeremia 31:1-40. Sahabat, hukuman keras yang Tuhan jatuhkan pada umat-Nya menimbulkan ratap tangis berkepanjangan karena sepertinya sudah tidak ada pengampunan lagi (ayat 15). Ungkapan Rahel menangisi anak-anaknya (Yusuf di Utara dan Benyamin di Selatan/Yehuda), menyatakan kedukaan yang sangat dalam bagi segenap umat Israel. Israel Utara telah lebih dahulu menerima penghukuman Tuhan dengan diserakkan ke penjuru dunia. Sepertinya tidak ada lagi harapan akan dipulihkan. Kini Yehuda pun akan dihancurkan.
Sesungguhnya di mata Allah yang penuh kasih kekal, setiap pukulan mewakili pedihnya hati Bapa yang terluka oleh dosa anak-anak-Nya yang sebenarnya disayangi-Nya (ayat 20). Tujuan penghukuman Allah tidak dimaksudkan untuk menghancurkan melainkan agar umat menyadari kesalahan, kapok berbuat dosa, dan akhirnya bertobat.
Oleh karena itu, betapa lega hati Tuhan ketika mendengar pengakuan umat-Nya bahwa mereka memang telah berdosa terhadap-Nya dan sekarang dengan penyesalan mereka berbalik kepada Tuhan untuk memohonkan pengampunan (ayat 18-19). Dengan demikian masih ada harapan untuk mereka karena Allah akan mengampuni dalam memulihkan (ayat 16-17). Rahel tak perlu menangis lagi karena anak-anaknya akan hidup kembali!
Sahabat, setelah Allah menyatakan janji pemulihan atas bangsa Israel, Allah menyatakan JAMINAN atas JANJI itu (ayat 37). Seperti pastinya matahari menyinari siang serta bulan dan bintang menerangi malam, demikianlah perkataan Tuhan adalah PASTI. Tuhan akan kembali memulihkan keadaan bangsa Israel (ayat 38-40). Kota itu akan berdiri selamanya dan tidak akan diruntuhkan.
Pernyataan itu menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel dari Babilonia dan pembangunan kembali kota Yerusalem. Setelah genap 70 tahun pembuangan bangsa Israel, mereka akan kembali ke Yerusalem di bawah pimpinan Ezra dan kemudian Nehemia.
Sahabat, sesungguhnya pernyataan Tuhan ini tidak hanya merujuk kepada bangsa Israel, tetapi juga Gereja sebagai umat Tuhan yang telah dipulihkan. Yerusalem bukan lagi kota secara fisik di daerah Timur Tengah, melainkan kota Allah di mana umat Allah menyatakan penyembahan kepada-Nya.
Setiap kali kita melihat matahari saat siang serta bulan dan bintang saat malam, kita akan mengingat bahwa SEGALA KETETAPAN ALLAH akan TERJADI. Allah senantiasa mengingat janji-Nya.
Jadi, kita tidak hanya diselamatkan dan diikat kembali dalam ikatan perjanjian, tetapi sekaligus dijamin oleh Tuhan sendiri. Hidup dalam jaminan Tuhan yang pasti membuat kita senantiasa hidup tenang dan penuh keyakinan. Janji Tuhan tidak dipengaruhi oleh kondisi kita. Apa pun yang kita alami saat ini, mungkin kita sedang sakit, mengalami kesusahan, atau menghadapi pergumulan berat, ingatlah bahwa JANJI Tuhan adalah PASTI. Inilah pengharapan kita yang kuat sebagai orang percaya, bahwa tidak ada satu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Dari 40 ayat dalam bacaan kita pada hari ini, ayat yang mana yang telah menghibur dan menguatkan iman Sahabat.
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Hidup dalam janji Tuhan yang pasti mendorong kita untuk tidak mudah menyerah dan putus asa. Dalam keadaan apa pun kita senantiasa hidup dalam penyerahan diri kepada Tuhan. (pg).