SUARA TUHAN. Tatkala kita berada di tengah keramaian, tentu kita sangat sulit berkomunikasi dengan orang lain. Percakapan mesti dilakukan dengan suara keras untuk mengatasi kebisingan, supaya lawan bicara kita mendengar apa yang kita katakan.
Tentu lebih sulit lagi menjadi percaya di tengah segala pergumulan dan kebisingan informasi. Sesungguhnya komunikasi yang terus menerus dengan Tuhan melalui doa dan firman memang menjadikan kita semakin peka kepada suara Tuhan yang sesungguhnya. Namun sayangnya, tidak semua orang berkenan mengambil jalan tekun untuk membaca Alkitab dan berdoa, sehingga orang percaya pun begitu mudah digoyahkan oleh berjibun pengajaran yang berseliweran.
Karena itu, melalui “Sejenak Merenung” saya mengajak Sahabat berkenan untuk membaca dengan teliti ayat Firman Tuhan yang menjadi Bacaan Sabda pada hari itu. Jangan hanya membaca isi renungannya. Dengan demikian kita dapat berharap akan semakin peka kepada suara Tuhan dan menjadi penurut Tuhan.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “Learn to Recognize the VOICE of GOD (Belajar Mengenali SUARA TUHAN)”. Bacaan Sabda diambil dari Yeremia 29:1-32. Sahabat, dalam bacaan kita pada hari ini ada perintah (ayat 4-7); ada peringatan (ayat 8-9); ada janji (ayat 10-14), dan juga ada hukuman (ayat 15-32).
Semua hal tersebut tercantum dalam satu surat yang dikirim oleh Yeremia kepada para tua-tua, imam-imam, nabi-nabi, dan seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan yang pertama (ayat 1).
Surat tersebut berisikan kepastian dan perintah yang berasal dari Tuhan. Melalui surat tersebut, Tuhan memastikan bahwa umat yang diangkut dalam pembuangan ke Babel, akan tinggal di sana dalam waktu yang cukup lama yaitu tujuh puluh tahun (ayat 10)!
Sahabat, untuk itulah Tuhan memerintahkan mereka untuk membangun kehidupan di sana (ayat 7). Tuhan mengingatkan umat untuk berhati-hati terhadap nubuat para nabi palsu dan mimpi-mimpi para juru tenung (ayat 8-9). Mereka diminta oleh Tuhan untuk lebih taat pada perintah-Nya. Kepada yang taat, Tuhan menjanjikan damai sejahtera dan hari depan yang penuh harapan. Di atas semua itu, Tuhan berjanji kepada mereka bahwa mereka akan dikumpulkan kembali untuk dikembalikan ke tempat dari mana Tuhan telah membuang mereka (ayat 14).
Pedang, kelaparan, dan penyakit sampar akan ada di antara mereka yang menolak untuk mengikuti rancangan-Nya. Mereka akan dibuat seperti buah ara yang busuk dan menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi bahkan menjadi kutuk, kedahsyatan, suitan, dan aib di tempat di mana mereka dibuang (ayat 18).
Bagi mereka yang menyesatkan umat dengan nubuat palsu, ada hukuman yang Tuhan siapkan secara khusus yaitu kematian! Ahab dan Zedekia akan diparang mati oleh raja Nebukadnezar (ayat 21). Sedangkan Semaya orang Nehelam dihukum oleh Tuhan bahwa dia, keturunannya, dan keluarganya tidak akan melihat yang baik, yang akan dilakukan oleh Tuhan kepada umat-Nya (ayat 32).
Sahabat, hal yang sama akan terjadi pula kepada kita pada saat ini. Ada perintah, ada peringatan, ada janji dan ada pula berkat. Apakah kita mau taat pada perintah-Nya? KETAATAN kepada TUHAN MUTLAK DIPERLUKAN. Dengan TAAT, kita mendapatkan BERKAT, dan terhindar dari hukuman-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 10-14?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Masa depan yang gemilang adalah kepastian bagi orang percaya! Apa yang telah Tuhan rancangkan pasti digenapi-Nya! (pg).