+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

FALSE HOPE

FALSE HOPE

PEMBERI HARAPAN PALSU (PHP). Menurut Wikipedia, harapan merupakan kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang. Harapan ini berbentuk abstrak namun diyakini.

Kalau kita bergaul dengan komunitas milenial, kita akan sering mendengar jargon Pemberi Harapan Palsu yang disingkat PHP. PHP  atau dalam bahasa Inggris dikenal juga sebagai false hope merupakan harapan yang dibuat seseorang yang dianggap akan menjadi kenyataan tapi ternyata si pemberi sebetulnya berbohong atau berpura-pura alias nggak menjadi kenyataan seperti yang kita inginkan.

Bagaimana tanda-tanda kalau SI DIA adalah Si Pemberi Harapan Palsu? Banyak tanda yang dimilik para pemberi harapan palsu. Salah satu yang paling mencolok,  Si Pemberi Harapan Palsu tidak  suka berkomitmen. Ia ingin dekat denganmu tapi tidak  mau memiliki hubungan yang jelas. Kurang lebih hubungan kalian akan terus berada dalam friendzone (Zona teman).  Ada batas seharusnya antara teman dan orang spesial. Hati-hati biasanya si pemberi harapan palsu ini senang bersembunyi di balik arti kata teman dekat.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “FALSE HOPE (HARAPAN PALSU)” Bacaan Sabda diambil dari Yeremia 27:1-22. Sahabat, apa dasar dari harapan yang dimiliki seseorang? Pengharapan membutuhkan kepastian sebagai landasannya sehingga itu tidak menjadi harapan semu dan palsu.

Nabi Yeremia dipanggil oleh Tuhan untuk mewartakan betapa semunya pengharapan Yehuda dan bangsa-bangsa sekitarnya pada masa itu. Mereka bersatu untuk melawan penindas mereka (ayat 3), tetapi akankah mereka memerhatikan seruan nabi Allah?

Sahabat, sesungguhnya Tuhan memerintahkan Yeremia untuk mewartakan peringatan kepada raja-raja dari beberapa kerajaan yang datang menemui raja Yehuda, yaitu Zedekia, yang hendak bersekongkol demi melawan Kerajaan Babilonia (ayat 4-7). Namun, para raja itu dan raja Yehuda memilih mengabaikan nubuat Yeremia (ayat 8-22).

Dengan jelas Nabi Yeremia menunjukkan betapa BERBAHAYANYA  tindakan meletakkan PENGHARAPAN BUKAN PADA ALLAH. Ketika pengharapan diletakkan pada sesuatu atau seseorang selain Allah, maka PENGHARAPAN  itu tidak akan memiliki LANDASAN KUAT.  Hanya Tuhan yang layak menjadi landasan pengharapan karena Ia mengetahui apa yang terjadi di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kemahatahuan Tuhan membuat Dia MENGENALI JALAN SEJARAH HIDUP MANUSIA.

Sahabat, Tuhan memperingatkan orang percaya untuk tidak mendengar nubuat nabi palsu (ayat 16-18). Ketika umat memilih untuk mendengarkan para nabi palsu, mereka akan mengalami akibat dari pengharapan palsu yang mereka yakini, yaitu kegetiran dan kepahitan hidup. Ketika kesulitan itu menimpa, mereka tidak akan dapat melarikan diri dari realitas yang mencekam mereka. Pada saat itulah mereka akan berpikir: “Seandainya saja kami mau memerhatikan seruan nabi Allah!”

Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Tuhan dan DIPANGGIL  untuk MELAYANI TUHAN  dengan cara mengenali kebenaran dari-Nya. Di sini kita perlu waspada, dan jeli dalam memilah jalan hidup yang hendak kita pilih. Sungguh lebih baik untuk hidup dalam pengenalan akan Allah yang sejati, serta memerhatikan panggilan dan peringatan-peringatan-Nya! Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 18-20?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tuhan tidak pernah membiarkan kita bergumul seorang diri, Dia sangat peduli dan sanggup memberikan pengharapan yang pasti dan tidak pernah mengecewakan! (pg).

Leave a Reply