Esther was CHOSEN by GOD to Save her Nation
KEBAKTIAN RABU ABU. Saat ini ada cukup banyak Gereja-gereja Tuhan di Indonesia dari berbagai denominasi melaksanakan Kebaktian Rabu Abu, sebab selain Rabu Abu sebagai pembuka masa Pra-Paskah, juga karena makna teologisnya. Makna teologis yang terdalam dari Rabu Abu yaitu orang percaya mengungkapkan sikap PENYESALAN dan PERTOBATANNYA (2 Samuel 13:19, Yunus 3:5-6, Ratapan 2:10, Daniel 9:3-6).
Sikap penyesalan dan pertobatan orang percaya didasarkan kepada kesadaran akan KEFANAANNYA sebagai makhluk. Itu sebabnya pada hari Rabu Abu, gereja menggunakan abu untuk menyatakan hakikat manusia yang fana dan lemah (Mazmur 103:14, bdk. Kejadian 2:7). Jadi jelaslah bahwa Rabu Abu dan Pra-Paskah merupakan masa di mana gereja menyadari keberdosaan dan kefanaan diri serta KEBERGANTUNGANNYA pada RAHMAT Tuhan.
Hari Rabu Abu tahun 2023 jatuh pada tanggal 22 Februari 2023. Dalam Kebaktian Rabu Abu biasanya dilaksanakan upacara khusus pembubuhan abu di dahi dengan bentuk salib. Dari hari Rabu Abu, Minggu-minggu Pra-Paskah sampai hari raya Paskah ada waktu 40 hari. Ada sebagian orang percaya yang memakai waktu tersebut untuk berpuasa secara khusus.
Dalam rangka mengingat Rabu Abu pada hari ini, saya mengajak Sahabat untuk merenungkan kitab Ester dengan topik: “Esther was CHOSEN by GOD to Save her Nation (Ester DIPILIH TUHAN untuk Menyelamatkan Bangsanya)”. Bacaan Sabda saya ambil dari Ester 4:1-17 dengan penekanan pada ayat 16. Sahabat, Ada banyak orang ketika sudah menjadi orang yang berhasil dan “orang besar” berubah menjadi orang yang sombong dan lupa dengan asal-usulnya, seperti pepatah Jawa yang mengatakan ‘kacang ninggal lanjarane’. Syukur hal tersebut tidak terjadi pada Ester!
Meski sudah menjadi permaisuri raja dan tinggal di istana dengan fasilitas serba wah bukan berarti berubah pula sifat dan karakternya, ia tetaplah orang yang rendah hati dan memiliki kepedulian terhadap orang lain. Terbukti ketika Mordekhai menghadapi masalah berat yang disebabkan ketidaksenangan Haman (karena Mordekhai adalah orang Yahudi), tidak mau memberi hormat kepada dirinya, bahkan Haman berusaha menghabisi segenap orang Yahudi, Ester tidak tinggal diam.
Ia mengajak orang-orang Yahudi BERPUASA dan MERENDAHKAN DIRI di hadapan Tuhan selama TIGA HARI TIGA MALAM, TIDAK MAKAN dan TIDAK MINUM. Apa yang diperbuat Ester merupakan WUJUD KEPEDULIAN terhadap nasib bangsanya. Tindakan Ester memohon belas kasihan Tuhan dengan mengajak orang-orang sebangsanya itu merupakan SEBUAH TINDAKAN IMAN.
Pada hari ke-3 Ester memberanikan diri menghadap sang raja, padahal tidak sembarang orang diperbolehkan menghadap, kecuali raja berkenan memanggilnya. Ester rela mempertaruhkan nyawanya untuk menghadap raja Ahasyweros, dan upaya ini akhirnya membuahkan hasil! Ester dipakai oleh Tuhan untuk menyelamatkan bangsanya.
Sahabat, melalui kehidupan Ester ini Tuhan hendak mendemonstrasikan kedaulatan dan kasih-Nya yang besar kepada umat-Nya. Untuk menggenapi rencana-Nya, Tuhan dapat bekerja dengan berbagai cara, bahkan ia sanggup memakai siapa pun; dalam hal ini Tuhan memilih Ester yang dipandang sebelah mata oleh sesamanya dan dianggap tidak punya masa depan karena ia adalah yatim piatu, tetapi beroleh peninggian dari Tuhan dan justru dipakai-Nya untuk menjadi penyelamat bagi bangsanya. Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 13-14?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kita bisa belajar satu prinsip dari sikap Ester: Senantiasa melibatkan Tuhan dan mengandalkan-Nya dalam melakukan segala sesuatu! (pg).