This is the DAY the LORD has MADE
ANGPAO. Mengutip dari Wikipedia, dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa dan Asia Angpau (Hanzi atau Pinyin atau Hóngbāo) adalah bingkisan dalam amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru Imlek atau perayaan lainnya.
Angpau umumnya muncul pada saat ada pertemuan masyarakat atau keluarga seperti pernikahan, ulang tahun, menempati rumah baru. Selain itu pada hari raya seperti tahun baru Imlek: Memberi bonus kepada pemain barongsai, beramal kepada guru agama (spiritual) atau tempat ibadah, dan sebagainya. Pada pesta pernikahan, pasangan yang menikah biasanya diberi angpau oleh anggota keluarga yang lebih tua dan para undangan. Masyarakat yang masih teguh memegang budaya tradisional juga menggunakan angpau untuk membayar guru dan dokter.
Angpau melambangkan kegembiraan, semangat, dan sukacita, yang akan membawa keberuntungan. Warna merah angpau melambangkan ungkapan semoga beruntung dan mengusir energi negatif.
Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2574, saya mengajak Sahabat untuk belajar dari kitab Mazmur dengan topik: “This is the DAY the LORD has MADE (Inilah HARI yang DIJADIKAN TUHAN)”. Bacaan Sabda saya ambil dari Mazmur 118:18-29 dengan penekanan pada ayat 24. Sahabat, Mazmur 118 melukiskan ekspresi sukacita dan ungkapan syukur Pemazmur karena kemenangan dan kelepasan yang Allah berikan kepadanya. Selanjutnya, mazmur ini berubah dari nyanyian pribadi menjadi nyanyian umat dalam arak-arakan menuju ke kota Yerusalem, tempat Bait Allah berada, sebuah tempat dengan pintu gerbang kebenaran. Masuk ke sana hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang benar, yang hidup menurut Taurat Tuhan (ayat 19-20).
Sesungguhnya setiap hari adalah hari yang dijadikan TUHAN. Karenanya kita patut bersorak-sorak dan bersukacita karenanya. Tidak ada alasan untuk tidak bersorak-sorak setiap hari untuk TUHAN. Bagaimanapun keadaan kita, baik suka maupun duka, kita harus bersorak-sorak dan bersukacita karena perbuatan TUHAN.
Sahabat, pastilah pengalaman kita berbeda-beda dari hari ke hari. Bagi sebagian orang meyakini bahwa ada hari yang baik dan ada pula hari yang tidak baik; ada hari yang membawa keberuntungan dan ada hari yang membawa sial; ada bulan baik dan juga bulan yang kurang baik, karenanya banyak orang merasa perlu berhati-hati dalam memilih hari, tidak sembarangan.
Pemaham itu kurang tepat. Mengapa? Karena setiap hari TUHAN ciptakan baik adanya. Tidak ada hari yang baik dan jahat. Kita harus memahami bahwa setiap kesempatan atau hari baru adalah anugerah dari Tuhan untuk kita pergunakan, jalani dan nikmati sebaik mungkin.
Semua HARI adalah SAMA, yang membedakan adalah SIKAP HATI dan PIKIRAN kita. Apa yang sedang berkecamuk di dalam hati dan pikiran kita akan mewarnai hari-hari yang akan kita lalui. Bila kita memulai hari dengan perasaan senang dan bersyukur, hari yang kita jalani pun akan cerah, ceria, penuh dengan warna dan cerita. Sebaliknya jika kita mengawali hari dengan kemarahan, persungutan, putus asa dan kekecewaan, maka sepanjang hari akan berubah menjadi hari yang KELABU bahkan bisa menjadi gelap gulita.
Sahabat, KUNCI untuk menikmati HARI BAIK adalah MENGANDALKAN TUHAN setiap hari. Bergaul karib dengan Tuhan setiap hari akan menjaga hati dan pikiran kita sehingga kita mampu melihat dan menyikapi segala sesuatu secara positif. Sikap inilah yang membuat hari-hari kita menjadi baik sehingga hati kita pun akan melimpah dengan ucapan syukur.
Karena itu marilah kita semakin meyakini bahwa SETIAP HARI adalah HARI YANG DIJADIKAN TUHAN, jam demi jam adalah milik-Nya; surga bersukacita, bumi pun bersukacita; Sahabat dan saya juga BERSUKACITA. Terpujilah Tuhan! Haleluya! Tuhan itu baik.
Bagi semua Sahabat yang merayakan, saya dan istri menyampaikan: Selamat Tahun Baru Imlek 2574. Semoga Tuhan menganugerahkan kesehatan bagi kita, sehingga kita dapat lebih menikmati “MUSIM SEMI” yang disediakan Tuhan bagi kita. (pg),