Dare to Face the CHALLENGES of LIFE
TANTANGAN HIDUP. Setiap orang pasti merindukan hari esok yang lebih cerah, suatu keadaan yang semakin hari semakin bertambah baik, bukan sebaliknya: Mengalami kemerosotan atau kemunduran. Namun seiring berjalannya waktu, semakin kaki melangkah SEMAKIN BERAT TANTANGAN yang mesti dihadapi. Bagi mereka yang tak mempunyai iman yang kuat, keadaan atau situasi berat yang ada semakin mempengaruhi hati dan pikiran mereka, sehingga tidak sedikit dari mereka yang tergoncang dan menjadi tawar hati.
Dalam situasi yang demikian perlu sekali kita semakin mengaktifkan iman dan hidup di dalam iman kepada Tuhan Yesus. Itulah kunci untuk dapat bertahan di tengah tantangan yaitu datang kepada Bapa dalam nama Tuhan Yesus untuk berdoa dan memohon segala janji yang telah diberikan-Nya bagi kita (Ibrani 10:22).
Tanpa iman tak seorang pun dapat bertahan hidup dengan benar, sebab selama di dunia ini kita takkan bisa menghindarkan diri dari berbagai tantangan, pencobaan, tekanan, himpitan, masalah, sakit-penyakit dan sebagainya. Hanya menjalani hidup dengan iman kita akan dimampukan berani menghadapi tantangan hidup.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “Dare to Face the CHALLENGES of LIFE (Berani Menghadapi TANTANGAN HIDUP)”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yeremia 9:1-11 dengan penekanan pada ayat 2. Sahabat, sebagai orang-orang yang telah diselamatkan karena pengorbanan Kristus di kayu salib, tidak berarti perjalanan hidup kita akan bebas dari masalah, luput dari ujian dan tantangan, atau jalan hidup kita akan semulus jalan tol yang bebas hambatan.
Justru kita akan semakin dihadapkan pada tantangan yang jauh lebih besar, sebab Iblis takkan pernah rela kita ini menjadi milik Kristus seutuhnya. Jika menyadari akan hal tersebut, tak perlu kita menghindar atau lari dari tantangan, melainkan bersiaplah menghadapinya.
Sahabat, sesungguhnya tak seorang pun yang mau dihadapkan pada tantangan dan ujian … seandainya mungkin, tanpa ujian kita boleh lulus … Karena itu milikilah respons hati yang benar dalam menghadapi setiap tantangan yang ada. Andai saja Daud lari dari hadangan Goliat, raksasa dari Gat itu, ia takkan pernah menjadi salah seorang tokoh besar yang tercatat di dalam Alkitab.
Dalam kasus berbeda, Yeremia, orang yang diutus Tuhan untuk menyatakan kebenaran kepada umat Israel, hampir-hampir tidak tahan menghadapi tantangan yang ada, karena ia harus tinggal di antara orang-orang yang hidup dalam pemberontakan. Ia ingin sekali pergi menjauh dari mereka, alias berhenti mengerjakan panggilan Tuhan. Karena tidak tahan dengan beratnya tantangan, tidak sedikit orang percaya yang kehilangan semangat dalam melayani Tuhan, dan bahkan mereka berniat untuk mundur.
Sahabat, dalam hidup mengikut Yesus, adakalanya kita berada dalam situasi yang serba tidak pasti. Mungkin kita harus mempertaruhkan reputasi, bahkan mungkin juga rasa aman, karena kita bertekad melakukan hal yang benar. Mungkin kita juga kurang tidur karena gelisah memikirkan hasil akhirnya. Ingatlah, kita tidak sendirian. Kita tidak perlu menjadi lebih kuat atau lebih pintar daripada tantangan yang sedang kita hadapi. Tuhan Yesus menyertai kita, dan kuasa-Nya lebih besar daripada musuh apa pun. Tanyakanlah pertanyaan Paulus ini kepada diri kita sendiri: “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31). Ya, siapa? Tidak ada. Karena itu, bersama Allah, beranilah menghadapi tantangan hidup. Beranilah menghadapi tantangan yang Tuhan izinkan ada di depan kita. Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 23?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Meski berada di tengah tantangan yang berat sekali pun, orang yang memiliki iman takkan pernah menyerah kepada tantangan atau keadaan yang ada, apalagi sampai putus pengharapan. (pg).