+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

UNCIRCUMCISED EARS

UNCIRCUMCISED EARS

MANUSIA TELAH MEMILIH JALAN PERMUSUHAN DENGAN TUHAN. Sejak dahulu, jalan dan kehendak manusia sering berlawanan dengan jalan dan kehendak Tuhan.  Manusia lebih memilih untuk mengikuti jalan dan kehendaknya sendiri daripada harus tunduk kepada kehendak Tuhan dan mengikuti jalan-Nya.

Manusia menolak perdamaian yang diberikan Tuhan dan dengan CONGKAKNYA mereka mau berjalan menurut kehendaknya sendiri.  Rasul Paulus memaparkan dengan jelas kekerasan hati manusia terhadap Penciptanya,  “… jalan damai tidak mereka kenal; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu.”  (Roma 3:17-18). 

 
Manusia telah memilih JALAN PERMUSUHAN  dengan Tuhan, dan bahkan mereka MEMBENCI  Tuhan,  “Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua,…”  (Roma 1:30). 

Hari ini kita akan melanjutkan untuk belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “UNCIRCUMCISED EARS (TELINGA TAK BERSUNAT)”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yeremia 6:1-21 dengan penekanan pada ayat 10. Sahabat, di pasal 4, Yeremia menyebut bangsa Yehuda sebagai tidak bersunat  HATINYA. Di pasal 6, Sang Nabi memakai istilah “telinga yang tidak disunat” (ayat 10). Keduanya menyingkapkan DOSA KEBEBALAN  segenap bangsa Yehuda. Bangsa ini mengimani bahwa Allah Pencipta dan Pembebas itu layak disembah dan ditaati. Akan tetapi, perilaku dan praktik-praktik agamawi mereka bertentangan dengan apa yang mereka IMANI (ayat 1-9).

Dengan susah payah Nabi Yeremia menyuarakan firman Tuhan akan penghakiman yang ada di depan mereka, yakni sebuah hajaran dari Allah untuk mendidik mereka (ayat 1, 7, 8, 10, dan 11). Berita PENGHIBURAN  dan PENGUATAN sudah diberikan beberapa kali, tetapi ditanggapi dengan sinis, bahkan serta-merta DITOLAK (ayat 12-17).

Maka dari itu, Allah memandang perlu untuk menjatuhkan hukuman atas umat-Nya. Hukuman dijatuhkan sebagai satu pelajaran untuk mengingatkan mereka akan Allah (ayat 18, 19). Hal itu dilakukan supaya mereka memandang serius ibadah yang bermakna di hadapan Allah (ayat 20). Selain itu, hukuman merupakan cara untuk menyaring mereka yang taat kepada Allah (ayat 21). Dengan demikian, penderitaan dan malapetaka bisa MENJADI PELANTANG SUARA  untuk memanggil umat milik-Nya kembali kepada-Nya.

Sahabat, nubuatan Nabi Yeremia mengajak umat untuk menghargai dan menerima DIDIKAN  dari Tuhan. Didikan yang diberikan Allah bertujuan untuk menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih melaluinya. Ada kasih dalam setiap pendisiplinan dari Allah. Ada anugerah yang senantiasa disiapkan dalam setiap perjalanan kehidupan. Semua itu dapat kita yakini karena Allah yang kita sembah adalah Allah yang kekal, yang hadir dalam setiap detik kehidupan umat-Nya.

Waspadalah terhadap TELINGA  yang TIDAK BERSUNAT.  Sahabat, banyak mengetahui firman Tuhan saja belum cukup. Yang lebih penting adalah seberapa banyak kita hidup sesuai dengan pengetahuan tersebut. Setiap kali membaca dan mendengar firman Tuhan, berdoalah agar kita memiliki tekad dan dimampukan untuk menjadi PELAKU FIRMAN. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 16?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Seharusnya manusia membuka hatinya untuk setiap peringatan dan teguran Tuhan, sebab peringatan dan teguran Tuhan menuntun manusia kepada JALAN KEHIDUPAN. (pg).

Leave a Reply