Remembering all the GOODNESS of GOD

Remembering all the GOODNESS of GOD

KEBAIKAN DAN KEDAULATAN TUHAN. Akhir tahun merupakan saat yang baik untuk melakukan refleksi atas hidup kita sepanjang tahun: Apa yang telah atau belum berhasil serta apa yang perlu ditingkatkan. Apa pun hasil refleksi kita, tutuplah tahun 2022 dengan bersyukur kepada Tuhan sebagai bukti dari dua butir pengakuan iman kita di hadapan Tuhan:

Pertama, bersyukur berarti mengakui kebaikan Tuhan. Sama seperti ucapan terima kasih merupakan pengakuan atas kebaikan seseorang, demikian pula ucapan syukur merupakan pengakuan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan terjadi karena kebaikan Tuhan.

Kedua, bersyukur berarti mengakui kedaulatan Tuhan dalam hidup kita. Bersyukurlah baik saat keadaan lancar dan aman maupun saat muncul banyak masalah karena kita yakin bahwa segala sesuatu terjadi di bawah kedaulatan Tuhan atau atas seizin-Nya. Percayalah bahwa segala sesuatu akhirnya akan mendatangkan kebaikan dan keindahan bagi orang yang dikasihi-Nya (Roma 8:28).

Sahabat, karena itu di hari terakhir dalam tahun 2022 merupakan saat yang baik bagi kita untuk merefleksikan  segala kebaikan Tuhan.  Remembering all the goodness of GOD.

Bersyukurlah Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk menikmati hidup sampai hari terakhir di tahun 2022. Untuk itu mari kita belajar dari kitab Mazmur dengan topik: “Remembering all the GOODNESS of GOD”. Bacaan Sabda saya ambil dari Mazmur 77:1-21 dengan penekanan pada ayat 12-13. Sahabat, mengingat perbuatan TUHAN merupakan sebuah tindakan yang mulia. Naluri manusia hampir selalu mengingat kejelekan, kesalahan, dan dosa sesama. Manusia sulit meningat kebaikan orang kepadanya. Itulah sebabnya Pemazmur   pada hari ini mengingatkan kita agar berusaha mengingat segala kebaikan TUHAN yang telah kita terima.

Pemazmur memberikan sebuah tips yang sangat baik untuk kita yang sedang dilanda ketakutan memasuki tahun baru 2023 yang diprediksi dipenuhi dengan kegelapan: “Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.” (Mazmur 77:12-13).

Saat harus bertemu situasi yang serba gelap, Pemazmur mengambil waktu untuk mengenang kembali bagaimana keajaiban-keajaiban yang pernah dilakukan Tuhan sebelumnya, bagaimana Tuhan menyatakan kuasa dan kemuliaan-Nya turun atas manusia. Setelah merenungkan segala kebaikan Tuhan, Pemazmur pun sampai pada kesimpulan: “Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami?” (ayat 14).

Jika kita fokus hanya kepada masa depan yang diprediksi akan mengalami krisis multidimensi maka kita akan segera kehilangan sukacita, bahkan iman kita pun akan merosot drastis. Pada saat seperti itulah sebaiknya kita kembali mengingat-ingat segala sesuatu yang telah Tuhan lakukan kepada begitu banyak orang di masa lalu. Jika dulu Tuhan bisa melakukannya, mengapa tidak pada hari ini? Kalau Tuhan sanggup melakukan perbuatan-perbuatan ajaib-Nya di masa lalu, baik kepada begitu banyak tokoh dalam Alkitab maupun diri kita sendiri, mengapa kita harus ragu dan bimbang memamasuki tahun baru 2023? Tuhan tidak pernah berubah, baik dahulu, sekarang dan sampai selamanya. (Ibrani 13:8)

Sahabat, tidak akan pernah sia-sia untuk mengandalkan Tuhan. Ketika kita sedang mengalami pergumulan, mari kita ingat kembali bagaimana Tuhan melakukan mukjizat-mukjizat-Nya di waktu lampau, dan marilah bersyukur sebab Tuhan yang kita sembah saat ini adalah Tuhan yang sama, baik kuasa-Nya maupun kasih-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari, jawablah beberapa pertanyaan berrikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 7-10?

Selamat memasuki tahun baru 2023. Terima kasih untuk kebersamaannya selama tahun 2022. Mohon maaf jika dalam tulisan-tulisan saya ada ungkapan dan pernyataan yang kurang berkenan di hati Sahabat. Tuhan memberkati pelayanan kita ke depan. (pg).

Renungan Lainnya