+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

GOD is the SOURCE of SALVATION

GOD is the SOURCE of SALVATION

KESELAMATAN BAGI UMAT TUHAN. Nama Yesaya memiliki arti: Tuhan adalah penyelamat. Yesaya merupakan nabi Israel yang terkemuka dengan berbagai nubuat yang dibuat selama pemerintahan raja: Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia. Kesetiaan dan ketaatan Yesaya menjadi salah satu alasan Yesaya menjadi nabi yang terkenal di Israel.

Sahabat, melalui hamba-Nya ini Tuhan hendak menegaskan kepada umat-Nya bahwa keselamatan itu hanya datang dari Tuhan, bukan dari yang lain.  Di tengah keadaan yang sepertinya tiada harapan.  Yesaya membawa kabar sukacita dan penuh pengharapan dari Tuhan yaitu pembebasan dari pembuangan di Babel dan membawa mereka kembali ke Yerusalem untuk memulai suatu hidup baru. Yesaya menyampaikan kepada umat Tuhan bahwa Tuhan sumber keselamatan. God is the source of salvation.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “GOD is the SOURCE of SALVATION”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 52:1-12. Sahabat, keselamatan dalam kekristenan adalah penyelamatan jiwa dari dosa dan kematian kekal. Tuhan menghendaki umat yang berdosa diselamatkan sebab keselamatan bersumber dari Tuhan.

Nabi Yesaya diperintahkan untuk bernubuat tentang keselamatan bagi umat Tuhan yang berada dalam hukuman, bahwa sudah waktunya bagi mereka menerima keselamatan itu yang bersumber dari Tuhan Allah sebagai bukti kuasa-Nya (ayat 3-4). Dengan pemberian keselamatan, umat Tuhan dibebaskan dari kekuasaan yang kejam dan penuh hujatan terhadap Tuhan agar mereka mengenal Tuhan (ayat 5-6).

Datangnya keselamatan bagi umat Tuhan ditandai dengan kabar damai sejahtera bahwa “Allahmu itu Raja” (ayat 7) atau Allah telah datang untuk memerintah sebagai raja. Tuhan memberikan jaminan bahwa keselamatan adalah anugerah bagi milik-Nya yang telah ditebus dan harus disambut dengan baik. Tuhan menyelamatkan umat-Nya. Dia memimpin, menyertai, menjaga, dan membebaskan umat-Nya.

Sahabat, lalu bagaimana sikap penerima keselamatan? Tuhan memerintahkan umat-Nya bersikap aktif merespons anugerah keselamatan yang telah diterima. Sikap aktif orang yang telah menerima keselamatan diwujudkan melalui tindakan konkret: Hidup benar;  tidak memberi kesempatan lagi terhadap dosa; dan menjaga hidup yang sudah diselamatkan dari hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Sang Pemberi Keselamatan.

Sebagai orang percaya, seharusnya kita menghargai karya keselamatan Tuhan bagi kita dengan bertekad untuk hidup benar dan melakukan segala kehendak-Nya. Apakah sebagai umat Tuhan, kita bersedia bertobat dari segala perbuatan dosa? Bersediakah kita mengakui kesalahan terhadap diri sendiri, sesama manusia, terutama pada Tuhan sebagai sumber keselamatan?

Sahabat, kita perlu memohon agar Allah senantiasa memimpin kita menjalani hidup dan melakukan semua kehendak-Nya di dalam keluarga, gereja, masyarakat, dan lingkungan. Haleluya! Tuhan itu baik. 

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Nilai hidup apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 11?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Meninggalkan dunia dengan segala kenikmatannya adalah kehendak Tuhan bagi kita umat tebusan-Nya! (pg).

Leave a Reply