PEACEFULNESS and HAPPINESS from GOD
DAMAI SEJAHTERA DAN KEBAHAGIAAN. Nabi Yesaya menegaskan bahwa damai sejahtera dan kebahagiaan hanya bisa didapatkan apabila orang mau melakukan firman Tuhan (Yesaya 48:18). Untuk menjadi pelaku firman dibutuhkan kerendahan hati, hati yang mau dididik, ditegur dan diajar (Amsal 3:11 dan 6:23).
Sahabat, KETAATAN kepada Tuhan itulah yang mendatangkan damai sejahtera dan kebahagiaan, baik untuk hidup hari ini maupun untuk hari-hari yang akan datang. Ketaatan adalah standar yang dipakai Tuhan untuk mengukur kehidupan rohani orang percaya. Ukuran Tuhan bukan apa yang terlihat secara kasat mata, karena itu takkan menyentuh hati Tuhan. Yang menyentuh hati-Nya sehingga Ia tidak akan tahan untuk tidak mencurahkan damai sejahtera dan kebahagiaan adalah ketaatan kita dalam melakukan firman-Nya.
Sermoga kita dapat menikmati damai sejahtera dan kebahagiaan dari Tuhan. Peacefulness and happiness from God.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “PEACEFULNESS and HAPPINESS from GOD”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 48:12-22 dengan penekanan pada ayat 18. Sahabat, Bangsa Israel tiga kali diminta Tuhan untuk mendengarkan (ayat 12, 14, 16).
Kata “dengar” atau “mendengarkan” dalam bahasa Ibrani mempunyai arti tidak mengizinkan adanya pemisahan antara persepsi dengan tindakan. Jika kita benar-benar mendengarkan peringatan, maka kita harus menaatinya. Jika kita tidak menaatinya, itu artinya kita tidak mendengarkan
Sahabat, bangsa Israel merasa begitu tertekan selama masa pembuangan. Banyak peristiwa telah mereka alami dan membuat mereka terpuruk. Namun, Tuhan berjanji bahwa Dia akan memulihkan Israel dengan kekuatan-Nya. Dia akan mengajarkan hal-hal yang berfaedah kepada mereka, dan akan menuntun langkah hidup mereka.
Dengan kekuatan-Nya, Allah menebus Israel, bahkan Allah akan membuat Israel menjadi bangsa yang besar. DAMAI SEJAHTERA dan KEBAHAGIAAN akan diterima oleh bangsa Israel dengan berlimpah. Hanya saja, bangsa Israel harus bersedia mendengarkan Allah dan memperhatikan perintah-perintah-Nya. Jika mereka menaati Tuhan, maka mereka akan diberkati dengan damai sejahtera dan kebahagiaan yang YANG TIDAK AKAN BERKESUDAHAN.
Sahabat, apakah yang menjadi tolok ukur kebahagiaan kita saat ini? Apakah harta, jabatan, ketenaran, atau keberhasilan? Ingatlah, semua itu hanya merupakan kebahagiaan sesaat dan semu. Hanya Tuhanlah yang mampu memberi damai sejahtera dan kebahagiaan kekal, yang tidak akan bisa diberikan oleh dunia. Kita hanya perlu peka mendengar suara panggilan Tuhan, berpegang pada perintah-Nya dan menaati-Nya.
Sebagai orang percaya dan pelayan Tuhan kita senantiasa diminta dengar-dengaran akan firman Tuhan. Mendengar dan melakukan kehendak-Nya, maka, janji-Nya kepada Israel akan menjadi janji bagi kita juga (ayat 18-19). Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Nilai hidup apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 12-16?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Peganglah terus perintah Tuhan sehingga kita dapat menemukan damai sejahtera dan kebahagiaan yang Ia sediakan bagi kita! (pg).