+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

ALLAH Sang Penyembuh

ALLAH Sang Penyembuh

Sahabat, tujuan dokter  memberikan obat kepada pasien  supaya si pasien mengalami kesembuhan dari sakit-penyakit yang dideritanya. Untuk membeli obat diperlukan uang atau biaya, namun untuk mendapatkan kesembuhan ilahi  (mukjizat)  dari Tuhan tidak diperlukan uang satu sen pun, yang diperlukan adalah iman atau percaya.

Jadi syarat mendasar untuk menerima kesembuhan Ilahi adalah beriman 100% kepada Tuhan Yesus, sebagaimana yang Ia katakan,  “Jadilah kepadamu menurut imanmu.”  (Matius 9:29).  Sakit-penyakit apa pun tidak menjadi persoalan bagi Tuhan karena Dia adalah Dokter di atas segala dokter, Tabib yang ajaib.  Tuhan  mampu menyembuhkan segala jenis penyakit yang diderita oleh manusia.

Apa yang mustahil bagi manusia tidak mustahil bagi Tuhan!  Tanpa iman percaya kesembuhan Ilahi tidak akan pernah kita alami. Bagi Sahabat yang saat ini sedang sakit, mari datang kepada Allah Sang Penyembuh.

Hari ini kita melanjutkan untuk belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “ALLAH Sang Penyembuh”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 38:1-22. Sahabat, saya yakin setiap orang pasti pernah mengalami sakit. Orang akan merasa sedih apabila penyakitnya divonis tidak dapat disembuhkan. Hal tersebut tentu membuatnya terpuruk dan putus asa. Ternyata seorang raja seperti Hizkia juga dapat sakit dan hampir mati.

Yesaya menyampaikan firman Tuhan bahwa Hizkia tidak akan sembuh dari sakitnya. Mendengar hal tersebut, Hizkia berdoa menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Sebagai jawaban doa Hizkia, Tuhan menjanjikan kesembuhan kepadanya, karena sikap Hizkia yang berserah kepada-Nya. Tuhan memperpanjang umur Hizkia, bahkan melepaskan Yehuda dari ancaman Asyur (ayat 4-6).

Sahabat, setelah kesembuhannya, Hizkia memuji Tuhan karena di kala kematian mengancam, ia dapat berteriak minta tolong dan berharap kepada Tuhan (ayat 9-16). Tuhan telah menyelamatkan Hizkia, sehingga ia dapat bersyukur dan menyanyikan pujian kepada Tuhan (ayat 17-20).

Memang ada saat penyakit membawa penderitaan berat. Namun, jangan sampai penyakit menjauhkan kita dari Allah. Bagi orang Yahudi, penyakit bukan hanya masalah badani, tetapi juga iman. Saat itu Raja Hizkia merasa dikutuk Allah. Dengan perasaan yang remuk, Hizkia menerima kenyataan tersebut, lalu Ia berdoa kepada Allah.

Sahabat, penyakit yang kita alami dapat digunakan oleh si jahat untuk menjauhkan kita dari Allah dengan cara menumbuhkan keputusasaan dan kemarahan kepada Allah. Jika kita tidak bisa menerima kenyataan itu, kita dapat meninggalkan Allah. Karena itu mari kita meneladani sikap Hizkia yang tetap berdoa dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Ia tetap setia sebagai hamba Tuhan. Ia memahami bahwa kesembuhan akan datang sesuai dengan kehendak-Nya. Ia tetap memuji keagungan-Nya pada saat sakit sekalipun.

Bersyukurlah bahwa Tuhan Allah kita adalah Allah Sang Penyembuh. Jika ada penyakit yang memberatkan, Ia sumber kekuatan kita. Jangan biarkan penyakit membuat kita melupakan kasih setia Tuhan. Tetaplah berharap kepada-Nya, jalani proses pengobatan dengan sabar, dan biarkan Sang Dokter Agung menyembuhkan kita. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Berkat apa yang Sahabat terima dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 4-6?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tuhan selalu punya cara untuk menyembuhkan anak-anak-Nya. (pg).

Leave a Reply