+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

DEFENDED or PUNISHED?

DEFENDED or PUNISHED?

Sahabat, coba  bayangkan sejenak. Di hadapanmu terbentang laut biru diiringi suara debur ombak. Di atas, langit cerah dengan beberapa gumpal awan putih yang berarak. Di kiri kanan, gunung-gunung dan hutan menghampar dengan pepohonan hijau. Betapa indah dan nyaman suasana di sekelilingmu, bukan? Bagaimana kalau tiba-tiba ombak meninggi? Tsunami terjadi. Langit berubah gelap gulita dengan petir menyambar dan terjadilah hujan badai. Apa yang Sahabat rasakan? Seketika rasa kagum berubah menjadi kengerian.

Kalau selama ini kita mengenal Tuhan adalah kasih, murah hati, lemah lembut dan sifat-sifat yang baik lainnya, maka ketika membaca Yesaya 34:1-17  dapat mengubah gambaran kita terhadap Tuhan. Ternyata Tuhan juga dapat murka dan panas hati-Nya.

Hal tersebut menjelaskan bahwa Allah adalah pribadi yang  memiliki perasaan. Berbeda dengan perasaan atau pribadi yang dimiliki manusia. Pribadi Allah adalah kudus. ALLAH MURKA DAN MARAH KARENA ADANYA DOSA ATAU PELANGGARAN YANG DILAKUKAN, bukan karena benci atau tidak senang dengan seseorang atau sekelompok orang.

Murka dan kemarahan Allah tidak langsung dinyatakan pada saat umat-Nya berdosa. Tetapi ada waktunya Allah menyatakan keadilan-Nya. Mereka yang berdosa dan tidak bertobat, Tuhan sudah khususkan atau pisahkan untuk dihukum dan ditumpas pada waktunya kelak. Bagaimana dengan kita, mau dibela atau dihukum? DEFENDED or PUNISHED?

Hari ini kita akan melanjutkan untuk belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “DEFENDED or PUNISHED?”. Bacaan Sabda pada hari ini diambil dari Yesaya 34:1-17 dengan penekanan pada ayat 2. Sahabat, dalam bacaan kita pada hari ini, Yesaya menggambarkan hukuman atas bangsa-bangsa termasuk Edom. Sekitar 589-587 SM, Nebukadnezar, Raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ketika Yerusalem hancur, orang Edom menyatakan permusuhan kepada Yehuda. Mereka memanfaatkan kemalangan Yerusalem. Itu sebabnya, orang Israel kerap mengutuk Edom.

Dalam bacaan kita hari  ini, penghakiman atas Edom mewakili semua bangsa yang melawan Allah. Tampaknya Allah mengkhususkan bangsa yang melawan-Nya untuk ditumpas. Alkitab juga menulis akan ada hari penghakiman dan kehancuran seperti lautan api Sodom. Gambaran mengenai penghukuman atas bangsa-bangsa ini memang sangat mengerikan. Pada waktu Allah menghajar manusia, tak ada satu pun yang luput (ayat 2-9).

Sama seperti ketika Allah menurunkan air bah. Allah mengasihi dan menyelamatkan Nuh beserta segenap keluarganya karena Nuh hidup benar dan mendengarkan suara Allah. Nuh menerima dan melakukan apa yang Allah perintahkan. Ia melakukan firman Allah dengan menyiapkan bahtera yang menyelamatkannya dan seisi keluarganya.

Sahabat, lalu bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah hidup benar di hadapan-Nya? Apakah kita sudah menaati firman dan melakukan tugas dari-Nya? Janganlah kita melawan firman Allah! Akan tetapi, lakukanlah kehendak-Nya. Pada masa kini, kita sebaiknya mengikuti teladan mereka yang setia memelihara firman Allah. Seperti Nuh yang menyukakan hati Allah. Mari kita menyukakan hati Allah dengan menghidupi firman-Nya. Haleluya!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pelajaran apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 11?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tidak ada satu kekuatan pun di dunia ini yang dapat tetap tegak berdiri bila menentang Yang Mahakuasa, Tuhan kita. (pg).

Leave a Reply