+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

MENYEMBAH BERHALA: Membuat TUHAN MURKA

MENYEMBAH BERHALA: Membuat TUHAN MURKA

Sahabat, mendengar kata berhala, hampir semua orang pikirannya langsung tertuju kepada sesuatu yang berwujud patung, pohon besar, kuburan kuno, keris, ukiran, jimat, atau hal-hal yang berkaitan dengan dunia perdukunan atau paranormal, yang didewakan, disembah, dikultuskan, diagungkan dan dipuja-puja.  Itu tidak salah!  Semuanya adalah bentuk-bentuk berhala yang secara kasatmata dapat terlihat, di mana cukup banyak orang datang untuk menyembah. 

Tapi dalam teks bahasa Yunani, berhala adalah idololatres, ini berkaitan erat dengan pengabdian atau pelayanan.  Jadi berhala adalah sesuatu yang menggerakkan seseorang untuk melakukan pengabdian atau pelayanan terhadap suatu obyek tertentu, selain Tuhan.

Satu hal yang sudah pasti, menyembah berhala membuat Tuhan murka. Menyembah berhala membuat Tuhan menghakimi dan menghukum siapa yang melakukannya. Waspadalah!

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “MENYEMBAH BERHALA: Membuat TUHAN MURKA”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 17:1-14 dengan penekanan pada ayat 7-8. Sahabat,  Tuhan tegas melarang umat ciptaan-Nya menyembah berhala atau membuat patung untuk disembah (Imamat 19:4). Secara logika saja jelaslah bahwa berhala atau patung adalah buatan tangan manusia sendiri, mungkinkah ia dapat menolong dan menyelamatkan para pemujanya?

Kehancuran Moab diikuti oleh kehancuran bangsa-bangsa lain. Hal itu karena mereka melupakan Allah dan kebenaran-Nya. Sungguh tragis. Hal ini merupakan ucapan Allah yang diberikan melalui nabi Yesaya.

Damsyik (ibukota Kerajaan Aram) akan dihancurkan: Rumah, gerbang, dan benteng-bentengnya akan diruntuhkan, dan penduduknya dijadikan tawanan. Kemuliaan Damsyik dihancurkan menjadi reruntuhan dan puing-puing. Efraim (Kerajaan Israel Utara)  pun akan dibuat-Nya menderita. Benteng-benteng Israel dan kerajaan sepuluh suku akan hancur. Kubu-kubu akan hilang dari Efraim karena Efraim bersekutu dengan Aram dan bersepakat menyerang Yehuda secara biadab (ayat 1-6).

Allah murka kepada mereka yang ikut serta mengambil bagian dalam tindakan dosa. Perbuatan mereka setimpal dengan hukuman yang mereka terima. Pada akhirnya, mereka yang tersisa meninggalkan berhala dan berbalik kepada Allah Israel.Tak ada gunanya bersandar pada berhala karena ilah buatan manusia tidak bisa membantu umatnya (ayat 7-8).

Selain itu, Allah bukan hanya menghardik, tetapi juga menghancurkan bangsa-bangsa yang terus-menerus meneror dan mengancam umat Allah. Dalam sekejap Allah menghancurkan kekuatan para musuh, sekalipun kekuatan mereka terlihat tangguh (ayat 10-14).

Sahabat, masalah penyembahan berhala bukanlah masalah yang sepele atau bisa kita remehkan.  Jika kita melanggarnya ada konsekuensi yang harus kita tanggung. Tuhan yang adalah Sang Pencipta langit dan bumi dan segala isinya, tidak menghendaki umat yang diciptakan-Nya menyembah kepada allah lain, selain Dia, Tuhan yang hidup dan berkuasa, yang bertahta di dalam Kerajaan Surga.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Peringatan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 7-8?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Di mata Tuhan menyembah berhala adalah dosa yang sangat mematikan, sebab Ia telah berfirman:  “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.”  (Keluaran 20:3). (pg).

Leave a Reply