Pernahkah Sahabat mendapat ancaman dan tekanan dari pihak yang lebih kuat? Biasanya hal seperti itu akan mendatangkan kepanikan, kegelisahan, bahkan ketakutan yang menguras tenaga dan pikiran. Bisa saja hal tersebut menyita fokus hidup kita. Hidup menjadi tidak produktif bahkan kita bisa sampai meragukan keberadaan Tuhan.
Sesungguhnya banyak hal bisa membuat hati kita tidak tenang: Sakit yang lama belum sembuh, pekerjaan yang sedang bermasalah, keluarga yang sedang mengalami pergumulan, dan sebagainya. Namun, jika kamu percaya, kamu teguh jaya.
Hari ini kembali kita akan mempelajari kitab Yesaya dengan tema: “Jika kamu PERCAYA, kamu TEGUH Jaya.” Untuk itu Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 7:1-9 dengan penekanan pada ayat 9. Sahabat, Israel telah terpisah menjadi dua negara, yaitu bagian Utara disebut Israel dan bagian Selatan yang disebut Yehuda (ayat 1).
Saat itu tengah terjadi perlawanan terhadap Kerajaan Asyur. Rezin (Raja Aram) dan Remalya (Raja Israel) telah bersekutu mengajak Ahas, Raja Yehuda. Namun ajakan mereka ditolak oleh Ahas. Itu sebabnya Aram dan Israel hendak menyerang Yehuda. Di tengah situasi yang panas, Yesaya hadir dan meminta Ahas tidak perlu takut (ayat 4) dan menyarankan agar ia percaya sehingga menjadi teguh jaya (ayat 9).
Keadaan Yehuda memang serbasalah. Dalam perhitungan politik, melawan Kerajaan Asyur bukan perkara gampang. Sedangkan ajakan untuk bersekutu yang ditawarkan Rezin dan Remalya belum tentu mampu mengalahkan Asyur.
Bagi Ahas, hal tersebut bukan menyelesaikan masalah, malahan menambah masalah baru. Karena itu, Ahas mengambil keputusan menolak ajakan Rezin dan Remalya. Keputusannya itu tentu membuat Rezin dan Remalya marah. Kedua raja tersebut bersiap menyerang Yehuda. Situasi genting dan memanas membuat Ahas dan rakyatnya berada dalam ketakutan (ayat 2).
Sahabat, Tuhan mengutus Yesaya untuk memberikan dukungan kepada Ahas agar tidak takut menghadapi ancaman Rezin dan Remalya. Yang dibutuhkan Ahas dan rakyatnya hanyalah berpegang teguh pada Tuhan.
Melalui Yesaya, Tuhan menjanjikan bahwa apa yang ditakuti Ahas dan rakyatnya, tidak akan terjadi (ayat 7). Tampaknya janji Tuhan tidak mampu meredakan rasa cemas dan takut pada Ahas. Malahan Ahas mencari perlindungan pada bangsa Asyur (2 Raja-Raja 16:7). Ketakutan Ahas membuatnya mengabaikan keberadaan dan sabda Tuhan. Ahas lebih memilih mengandalkan kekuatan manusia daripada Tuhan.
Sahabat, orang yang berada dalam ketakutan sering kali mengambil tindakan gegabah dan jalan pintas untuk menyelesaikan masalah. Alhasil, ketakutan justru menciptakan persoalan baru. Karena itu, kita perlu belajar bahwa di tengah ketakutan semestinya BERPEGANG TEGUH pada JANJI Tuhan. Sebab IA TIDAK PERNAH MENGECEWAKAN kita. Haleluya!
Berdasarkan hasil perenunganmudari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Nilai hidup apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 3-4?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Jangan biarkan rasa takut melumpuhkan keyakinan kita akan kekuatan dan kekuasaan Tuhan! (pg).