TUNAS menjadi KEPERMAIAN dan KEMULIAAN

TUNAS menjadi KEPERMAIAN dan KEMULIAAN

Sahabat, Gerakan Pramuka dengan mudah dikenali dengan melihat lambangnya. Lambang Pramuka berupa TUNAS KELAPA. Lambang tersebut digunakan dalam bendera pramuka dan pakaian seragam. Menurut catatan sejarah, tunas kelapa digunakan sebagai lambang Pramuka sejak 14 Agustus 1961. Saat itu Presiden Sukarno melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana Negara.

Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Cikal dalam bahasa Indonesia memiliki arti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengiaskan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

Semoga tunas-tunas kelapa akan tumbuh menjadi pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi lurus ke atas menjadi kepermaian dan kemuliaan bangsa Indonesia.

Hari ini kita melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “TUNAS menjadi KEPERMAIAN dan KEMULIAAN”. Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Yesaya 4:2-6 dengan penekanan pada ayat 2. Sahabat, nubuat Yesaya menunjukkan bahwa umat yang ada saat ini akan dilenyapkan.

Namun tidak semua akan binasa, sebab akan ada yang disisakan oleh Tuhan (ayat 3). Kaum sisa inilah yang disebut tunas (ayat 2). Kehadiran tunas ini akan diikuti oleh berbagai tanda sebagaimana yang dialami umat Israel dalam perjalanan keluar dari Mesir, yaitu segumpal awan di siang hari dan dan segumpal asap terang di malam hari (ayat 5).

Nubuat Yesaya tidak hanya menunjuk pada kehancuran Israel, namun juga pengharapan hadirnya Israel baru yang akan membangun kembali bangsanya. Tunas baru ini akan bekerja keras membawa kepermaian dan kemuliaan Israel kembali (ayat 2). Jadi, tunas ini merujuk pada sekelompok orang yang tersisa dari Israel. Tunas inilah yang akan membersihkan kotoran yang ada di kota kudus Yerusalem yang berdiri di atas bukit Sion (ayat 4).

Adalah sebuah hal yang berlawanan ketika hal yang kudus menjadi kotor. Untuk mengembalikan hakikat kekudusan, kekotoran kota harus dibersihkan. Kotornya kota kudus disebabkan ketidakmampuan umat Allah dalam menjaga kekudusan hidupnya. Tugas penyucian ini akan diawali dengan membersihkan umat Allah. Kaum sisa itu yang akan membuat Israel baru menjadi besar dan indah. Israel baru ini akan berdiri dengan aman dan tenteram jika senantiasa berada dalam perlindungan Tuhan.

Dalam Perjanjian Lama, tunas dipahami sebagai kaum sisa Israel yang masih menjaga kemurnian dan kesetiaan kepada Allah, sedangkan dalam Perjanjian Baru pengertian tunas mengacu kepada pribadi Yesus. Karena Yesus dipercaya sebagai pemenuhan nubuatan para nabi. Hanya Dia yang mampu membersihkan segala kekotoran dan kenajisan manusia di hadapan Allah.

Melalui karya-Nya di kayu salib, Yesus telah membentuk gereja-Nya. Semoga tunas yang  telah tumbuh dan berkembang menjadi komunitas orang percaya, akan dapat menjadi kepermaian dan kemuliaan Tuhan di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang sangat plural.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 5-6?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Dunia hari ini bukan hanya mempertontonkan kemajuan teknologi yang dahsyat, melainkan juga kengerian dahsyat yang mengancam dunia. (pg).

Renungan Lainnya