Sahabat, kesombongan adalah salah satu sifat yang sangat dibenci Allah Tritunggal. Bahkan menurut Amsal 6:16-17, sombong berada dalam urutan pertama dalam daftar perkara yang dibenci Tuhan. Definisi sombong secara umum adalah sifat yang suka meninggikan diri, sok tahu, dan merasa paling hebat.
Manusia memang rawan sekali dengan kesombongan. Apalagi saat mereka baru saja memperoleh pencapaian. Keberhasilan dapat mendorong seseorang untuk lebih berprestasi atau sebaliknya membuat dia berpuas diri dan menjadi sombong.
Di Indonesia ada beberapa kota yang mempunyai julukan khas: Ada Kota Kretek, Kota Pelajar, Kota Wali, Kota Pahlawan, Kota Budaya, dan lain-lain. Tahukah Sahabat di Alkitab ada julukan “Kota Sombong” dan tentu saja ada hukuman bagi kota yang sombong.
Hari ini kita masih terus belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “KOTA SOMBONG”. Untuk itu Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Yesaya 3:1 – 4:1. Sahabat, Tuhan dapat menghukum seorang individu secara pribadi, suatu kelompok masyarakat, suatu kota, maupun suatu negara.
Hukuman yang diberikan dalam bacaan kita hari ini, walaupun digambarkan sebagai penghakiman terhadap “wanita Sion” (ayat 16), bukan berarti ini khusus untuk para wanita. “Kota” dalam bahasa Ibrani adalah kata berjenis feminin. Pada ayat 26, Sion mengacu kepada suatu kota, “… kota itu akan menjadi seperti perempuan bulus yang duduk di bumi” (ayat 26). Ini menunjuk kepada kota Yerusalem (bukit Sion berada di Yerusalem dan biasanya menunjuk kepada pusat pemerintahan Allah).
Sahabat, alasan Tuhan memberikan hukuman kepada kota Sion adalah karena mereka menjadi SOMBONG. Sion menjadi KOTA SOMBONG. Sion dengan angkuhnya memamerkan segala keindahan yang dimilikinya dan kehidupannya yang megah.
Oleh karena itu, Tuhan akan menghukum dengan mencabut segala keindahan yang dimilikinya, mengambil semua perhiasan dan barang-barang mewah yang dimilikinya (ayat 17-23). Perhatikan bahwa segala yang indah akan diganti dengan yang buruk. Ungkapan “SEBAGAI GANTI” muncul lima kali pada ayat 24. Fakta bahwa “wanita Sion” adalah kota ditunjukkan dengan pernyataan, bahwa orang-orang dan para pahlawan kota itu akan tewas dalam perang dan kota Sion tidak akan bertahan (ayat 25-26).
Sahabat, Sion yang sudah dibesarkan oleh Tuhan telah menjadi tinggi hati. Akibatnya, Tuhan mencabut segala yang mereka banggakan. Apa yang mereka sombongkan akan Allah ganti dengan yang berlawanan supaya kota itu tidak bisa lagi menyombongkan diri.
Oleh karena itu kita perlu berdoa untuk kota di mana kita tinggal, apa pun penampilan dan pembawaan kota kita. Ketika suatu kota hidup dalam kemewahan dan kesombongan, bukan tidak mungkin Tuhan akan menjatuhkan hukuman ke atasnya, juga mencabut segala yang baik dan menggantinya dengan yang buruk. Marilah kita terus berdoa untuk kota kita masing-masing, tempat di mana Tuhan mengutus kita untuk menjadi berkat dan saksi.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 10?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Pada saat umat Tuhan sudah tidak lagi hidup menghormati Tuhan, maka yang terjadi adalah kekacauan. (pg).