BIJAKLAH dalam BERTINDAK
Sahabat, pengalaman hidup kita mengajarkan kepada kita tentang pentingnya sikap bijak dalam bertindak. Sikap bijak berarti tahu menempatkan diri, tahu membawa diri, tahu apa yang harus dilakukan, dan apa yang harus diputuskan.
Bijak dalam bertindak berarti juga harus memadukan antara wadah atau tindakan nyata kita dengan motivasi hati atau kedalaman batin kita. Tindakan atau sikap hidup kita merupakan cerminan atau pantulan hati. Karenanya menjernihkan dan memurnikan hati menjadi begitu penting. Itulah sebabnya kita perlu mengolah hati dan rohani kita dengan firman Tuhan setiap hari.
Usahakan apa yang memancar keluar dari kita, baik melalui tutur kata maupun sikap dan tindak tanduk kita, selalu memancarkan kebaikan. Bijaklah dalam bertindak.
Untuk lebih memahami topik tentang: “BIJAKLAH dalam BERTINDAK”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 34:1-31. Sahabat, suatu ketika, Dina berjalan sendirian. Dia ingin mengunjungi temannya. Sikhem melihatnya dan terpesona. Tanpa berpikir panjang, Sikhem, pemuda Kanaan itu, memerkosa Dina, putri Yakub (ayat 2). Dampaknya serius. Bukan hanya Dina yang merasa terhina, tetapi juga semua anggota keluarganya. Yakub dan anak-anaknya marah karena kejadian itu (ayat 7 dan 31).
Tidak berhenti sampai di situ, Sikhem hendak mengawini Dina secara paksa (ayat 4). Demi mencapai niatnya, ia menggunakan pengaruh ayahnya untuk membujuk penduduk kota agar memenuhi persyaratan dari anak-anak lelaki Yakub, yang sebenarnya hanya siasat saja (ayat 13, dan 19-22). Akibatnya, semua lelaki penduduk kota mereka, yang sedang kesakitan setelah disunat, mati diparang pedang Simeon dan Lewi (ayat 25-26).
Sahabat, kita ini hidup bermasyarakat. Baik atau buruk perilaku kita, tak pernah hanya kita sendiri yang menanggung akibatnya. Baik secara langsung maupun tidak, sendiri atau bersama-sama, selalu ada orang yang ikut merasakan dampaknya.Tuhan memberi kita kebebasan individu agar dikelola secara harmonis dengan tanggung jawab kepada masyarakat. Karena itu bijaklah dalam bertindak.
Lalu bagaimana seharusnya tindakan jika kita disakiti, dijahati, dihina, dan dipermalukan? Tuhan Yesus bersabda: “Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, …” (Matius 5:38-39) Lebih lanjut Rasul Paulus menasihati: “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! (Roma 12:17-18).
Sahabat, pembalasan itu adalah hak Tuhan. Oleh sebab itu, apapun yang terjadi dalam hidup kita: disakiti, dijahati dan dibenci, marilah kita selalu bersandar kepada Tuhan dan berusaha supaya tindakan-tindakan kita bijaksana.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu pada hari ini?
- Bagaimana respons kita ketika kita dihina atau dipermalukan? (Matius 5:38-39 dan Roma 12:17-18).
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Orang yang bijak adalah orang yang mampu melihat dan menyikapi segala sesuatu dari sudut pandang rohani sehingga ia tahu bagaimana harus bertindak. (pg).