GIGIH MEMPERJUANGKAN PEMULIHAN

GIGIH MEMPERJUANGKAN PEMULIHAN

Apakah Sahabat ingin bahagia, sukses dan mudah bergaul dengan  banyak orang? Sahabat cukup mengembangkan kegigihan seperti yang dikutip Genius Beauty: Setelah 33 kali mengajukan kepada bank, Disneyland baru mendapat persetujuan. Sebanyak 134 penerbit menolak buku Chicken Soup for the Soul karangan J. Canfield dan Mark V. Hansen. Setelah gagal 10.000 kali, Thomas Alpha Edison baru menemukan bola lampu listrik. Apakah Sahabat menemukan polanya?

Polanya: Kegigihan. Jangan mudah berputus asa atau cepat puas diri. Dua hal itu sama-sama jadi penghambat kita untuk terus dan semakin maju dalam segala hal yang baik. Tuhan kita melihat hati dan tujuan kita. Oleh sebab itu mari kita pastikan telah mengambil sikap hati dan perencanaan dengan benar. Di samping itu kita juga memastikan bahwa semua yang kita kerjakan semata-mata berdasar iman kepada Dia dan upaya terbaik yang dapat kita lakukan. Percayalah, rencana Tuhan selalu indah meski kita sering tak sanggup melihatnya. Kita perlu gigih dalam memperjuangkan pemulihan.

Untuk lebih memahami topik tentang: “GIGIH MEMPERJUANGKAN PEMULIHAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 126:1-5 dengan penekanan pada ayat 5. Sahabat,  Pemazmur menunjukkan bahwa Allah sanggup memulihkan kehidupan umat-Nya, melebihi apa yang dapat  kita pahami.

Mereka yang memberontak dan dibuang ke Babel, dibawa kembali ke Israel sesuai dengan janji-Nya. Umat Allah yang pulang dari pembuangan (ayat 1) melihat hal ini sebagai sesuatu yang sepertinya mustahil, tetapi hal tersebut merupakan sebuah kenyataan. Mulut yang penuh dengan tawa dan sukacita merupakan ekspresi dari keajaiban karya Allah di tengah-tengah mereka (ayat 1-3). Seruan dinaikkan ke hadapan Allah untuk pemulihan keadaan dari penderitaan yang telah mereka jalani (ayat 4-6).

Pemazmur juga hendak menunjukkan bahwa ratap tangis dan air mata bukanlah kondisi yang permanen. Allah sanggup memberikan yang terbaik melalui setiap tragedi yang terjadi. Inilah alasannya umat Allah selalu hidup dalam pengharapan.

Sahabat, prinsipnya kita harus tetap menabur di masa paceklik (ayat 5-6). Pemazmur mengingatkan bahwa perbaikan tidak terjadi dengan sendirinya. Tuhan menegaskan umat-Nya, yang berjuang memperbaiki keadaan dengan cara yang benar, akan mengenyam kelimpahan. Kuncinya adalah gigih. Orang gigih tidak takut menderita. la tidak bosan berusaha dan terus bertahan dalam keadaan yang sedang dijalaninya.

Dasarnya adalah imannya kepada Allah Israel. Inilah yang menggerakkan semua upaya. Ini juga yang menjadi sumber kegigihannya. Orang ini tahu, arah perjuangan dan tujuan perjuangannya. Ia bukan hanya sedang berjuang untuk mengubah keadaan, melainkan juga sedang membuktikan kepada siapa dirinya berharap.

Sahabat, di masa-masa yang sulit seperti saat ini kita harus makin mendekat dan melekat kepada Tuhan, sebab seberat dan seburuk apa pun keadaan kita Tuhan sanggup memulihkan.  Ia memiliki rancangan terbaik bagi setiap umat-Nya yang mau datang kepada-Nya.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari perenungan pada hari ini?
  2. Prinsip apa yang perlu Sahabat pegang dari ayat 5 dan 6?

Selamat sejenak merenung. Tanamkan dalam-dalam di hati: Menabur  berarti sebuah tindakan yang kita lakukan berulang-ulang. (pg).  

Renungan Lainnya