Ojo Cedak Kebo Gupak

Ojo Cedak Kebo Gupak

JUDUL  di atas merupakan pitutur kuno di Jawa, yang berarti jangan berdekatan dengan kerbau kotor. Adapun maknanya: Dalam bergaul, carilah teman (orang) yang baik, hindari berteman dengan orang yang tidak baik.

Sahabat, dengan siapa kita bergaul atau membangun hubungan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kehidupan rohani kita.  Bersekutu atau bersahabat dengan orang-orang yang rohani akan turut mempercepat kita menuju kepada kedewasaan iman dan membawa kita kepada kemenangan. 

Sebaliknya, bila kita lebih banyak menghabiskan waktu berhubungan dengan orang-orang yang tidak rohani, kita akan tersesat semakin jauh dari Tuhan dan kita akan terjun bebas menuju kekalahan.  Itulah sebabnya Rasul Paulus mengingatkan agar kita hati-hati dalam pergualan, hati-hati dalam memilih teman,  “Janganlah kamu sesat:  Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”  (1 Korintus 15:33). 

Untuk lebih memahami topik tentang: “Ojo Cedak Kebo Gupak”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 19:1-29. Sahabat, kedatangan dua malaikat ke Sodom adalah hendak melihat kejahatan penduduk Sodom. Ternyata kejahatan orang-orang Sodom sedemikian hebatnya.

Ketika dua malaikat bermalam ke rumah Lot, kaum laki-laki, dari anak-anak sampai orang tua, memaksa Lot untuk menyerahkan dua orang tamunya. Inilah kejahatan homoseksual.

Selain itu, perzinaan tampaknya juga menjadi kebiasaan waktu itu. Terbukti dengan cara Lot melindungi dua orang tamunya, tanpa tanggung-tanggung ia menyodorkan dua anak perempuannya yang masih gadis kepada orang banyak (ayat 7-8). Ia rela mengorbankan 2 orang  anak gadisnya. Tampaknya praktik demikian sudah menjadi kebiasaan. Itulah dosa Sodom dan Gomora sehingga Allah hendak memusnahkannya.

Sahabat, Lot sudah terpengaruh oleh lingkungan yang berdosa. Ia tidak bisa menjadi saksi yang dapat dipercaya Allah untuk menjadi penyelamat. Bahkan kedua calon menantunya meremehkannya (ayat 14). Apalagi untuk mengingatkan orang-orang Sodom dan Gomora untuk bertobat.

Sungguh, dalam pergaulan, lingkungan sangat memengaruhi. Ketika anak kita bergaul dengan anak-anak nakal, maka mereka akan terpengaruh menjadi nakal. Ketika anak kita bergaul dengan anak-anak berprestasi, hal itu akan memacu mereka untuk berprestasi. Karena itu, carilah pergaulan yang baik.

Sahabat, marilah kita selektif dalam bergaul. Ojo cedak kebo gupak.  Dalam arti bukan pilih yang kaya dan bukan asal pilih, namun memilih pergaulan yang dipandang baik bagi kebaikan dan yang dapat meningkatkan ketaatan iman. Jangan sampai kita menderita akibat salah pergaulan.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pelajaran berharga apa yang Sahabat peroleh dari perenungan hari ini?
  2. Mengapa Lot dan keluarganya dituntun keluar oleh malaikat keluar dari Sodom? (ayat 29)
  3. Mengapa gaya hidup Lot menjadi berubah sama seperti orang-orang yang tinggal di Sodom dan Gomora? (2 Petrus 2:7-8)

Selamat sejenak merenung. Tuhan menolong dan memberkati. (pg)

Renungan Lainnya