Manakah yang Sahabat lebih sukai, ada banyak pilihan sehingga kita dapat memilih yang terbaik sesuai dengan kualifikasi yang kita tentukan, atau hanya tersedia satu pilihan saja atau tidak ada pilhan, mau tidak mau kita harus mengambilnya atau menerimanya.
Sahabat, sesungguhnya berada di tengah banyaknya pilihan bukan hal yang mudah. Kadang bisa membuat kita bingung dan ragu. Kadang dapat membawa kita kurang tepat dalam menjatuhkan pilihan. Padahal kita setiap hari bertemu dengan begitu banyak pilihan dimana keputusan kita akan sangat menentukan langkah selanjutnya. Karena itu kita butuh hikmat dari Tuhan sehingga kita dapat membuat pilihan terbaik yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Untuk lebih memahami topik tentang: “PILIHAN TERBAIK”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 96:1-13 dengan penekanan pada ayat 4. Sahabat, memang berada di tengah banyaknya pilihan bukan hal yang mudah. Demikian pula dengan situasi yang dihadapi oleh bangsa Israel, mereka diperhadapkan dengan ada banyak ilah di sekitar mereka. Hal tersebut membuat mereka menimbang-nimbang pilihan. Inilah yang membuat Pemazmur menegaskan bahwa Allah Israel lebih dahsyat dari segala ilah (ayat 4).
Tujuan Pemazmur adalah agar bangsa Israel dapat lebih mantap menyandarkan pengharapannya kepada Allah. Mazmur 96 dipercaya sebagai mazmur yang ditulis untuk orang Israel dalam masa pembuangan. Pada masa itu bukan hal mudah bagi mereka untuk melihat kehancuran Yerusalem, apalagi mempertahankan iman.
Sahabat, kekalahan orang Israel membuat bangsa Babel merasa bangga karena ilah mereka lebih kuat daripada Allah Israel. Hal tersebut bisa membuat iman orang Israel terhadap Tuhannya menjadi goyah. Akan tetapi, sekali lagi pujian dalam Mazmur 96 justru menegaskan pengharapan kepada Allah Israel.
Pengharapan itu tampak dalam pujian bahwa ada keselamatan dari Allah (ayat 2); ada kemuliaan dan perbuatan-perbuatan ajaib-Nya (ayat 3). Ia lebih tinggi dari segala ilah sembahan manusia (ayat 4-5). Keagungan, semarak, kekuatan, dan kehormatan pun dimiliki-Nya. Pada masa lalu, hal tersebut pernah mereka rasakan ketika dibebaskan dari Mesir. Di masa depan, mereka pun akan merasakan pembebasan dari Babel dan kembali ke Yerusalem (bdk. Ezra 1:1-11). Jadi, sangatlah layak untuk menyembah-Nya, membawa persembahan kepada-Nya, dan memuji-Nya. Tidak ada alasan bagi bangsa Israel untuk meninggalkan Allah Israel.
Sahabat, dalam kehidupan di Zaman Now ada begitu banyak “ilah-ilah” yang nampak sepintas lebih menjanjikan daripada Allah yang kita sembah selama ini. Dalam pergumulan hidup, kita sering menghadapi berbagai pilihan duniawi yang dapat membuat kita tidak lagi berharap kepada Allah. Pilihan itu telah membutakan kita terhadap kebaikan Allah, padahal begitu banyak kebaikan Allah telah hadir dalam hidup kita.
Karena itu, marilah kita bertekad meletakkan pengharapan kita hanya kepada Allah. Mari kita mengingat kembali segala kebaikan yang telah Ia lakukan dalam hidup kita, baik yang kecil maupun yang besar. Percayalah, Yesus Kristus, Allah yang hidup, merupakan pilihan terbaik.
Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa yang menjadi tugas kita sebagai komunitas orang percaya? (Ayat 1-3)
- Dari pernyataan Pemazmur di ayat 5-6, keyakinan apa yang perlu tertanam dalam-dalam di hati kita?
- Apa saja yang perlu kita lakukan sebagai komunitas orang percaya? (Ayat 8-10)
Selamat sejenak merenung. Jadi, hidup kita penuh dengan pilihan yang membutuhkan pengambilan keputusan yang baik untuk berhasil. (pg)