Bagaikan mendapat durian jatuh kalau saya diberi kepercayaan untuk menulis atau mengedit satu naskah sejarah satu gereja atau satu lembaga gerejawi. Saya menaruh minat pada penulisan sejarah karena saya meyakini bahwa kisah-kisah pada masa lalu dapat menjadi guru yang baik dalam menjalalani masa depan.
Sahabat, mungkin ada diantara kita kalau mendengar atau membaca kata “sejarah” langsung menyamakannya dengan tanggal-tanggal berderet, diikuti serangkaian nama dan peristiwa yang tak jelas kaitannya satu sama lain. Padahal, sejarah bukanlah serentetan data yang kering dan hampa makna. Sejarah sesungguhnya merupakan kisah karya Allah dalam hidup kita.
Untuk lebih memahami topik tentang: “Kisah KARYA ALLAH Dalam Hidup Kita”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Bilangan 33:1-56. Sahabat, ketika bangsa Israel akan mengakhiri pengembaraan di padang gurun, mereka tiba di dataran Moab, di seberang sungai Yordan dekat Yerikho (Bilangan 22:1). Lalu mereka menaklukkan wilayah sungai Yordan (Bilangan 32).
Kisah pengembaraan padang gurun kemudian diakhiri dengan daftar tempat-tempat persinggahan orang Israel, setelah mereka keluar dari tanah Mesir (ayat 1). Daftar ini ditulis oleh Musa atas perintah Tuhan (ayat 2) sebagai ingatan bagi orang Israel di sepanjang zaman. Bukan hanya ingatan tentang kesulitan dan tantangan di dalam perjalanan, tetapi juga ingatan tentang kesetiaan dan kasih karunia Tuhan yang menyertai mereka dari waktu ke waktu, dari suatu tempat ke tempat lain.
Sangat menarik, perjalanan tersebut memakan waktu sampai empat puluh tahun, tetapi bukan karena jarak yang jauh. Allah menggiring mereka ke padang gurun karena ada generasi yang tidak percaya kepada Allah. Generasi itu harus mati di padang gurun sebelum generasi yang penuh iman dibangkitkan untuk merebut Tanah Perjanjian. Maka Tuhan memberikan perintah agar umat menghalau penduduk Kanaan, disertai peringatan bila mereka tidak melakukannya. Selanjutnya, mereka akan menempati tanah itu (ayat 50-56).
Sahabat, melalui perjalanan panjang kehidupan kita bersama Tuhan, adakalanya kita perlu berdiam diri sejenak untuk mengingat ulang momen-momen penting yang terjadi. Waktu kita melakukannya, adakah kita melihat Tuhan berkarya di dalamnya?
Tapi ingat, jangan berhenti sampai di situ karena perjalanan yang Sahabat akan tempuh masih panjang. Mari kita lihat kembali atau tanyakan kepada Allah, apa rancangan-Nya bagi hidup kita selanjutnya.
Sahabat, perhatikanlah setiap peringatan atau perintah. Apa yang Allah kehendaki untuk kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Biarlah kiranya perjalanan panjang kehidupan kita merupakan kisah karya Allah yang luar biasa.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, pelajaran apa yang Sahabat peroleh dan tolong bagikan salah satu karya Allah dalam hidupmu yang tidak dapat kamu lupakan karena begitu berkesan. Selamat sejenak merenung. Semoga kehidupan kita dapat selalu bermakna dan berguna bagi sesama. (pg)