Kala AKU TAKUT

Kala AKU TAKUT

Pernahkah Anda merasa takut untuk berjuang menjalani hidup, terlebih ketika sedang menghadapi berbagai masalah yang pelik? Sebagai manusia, rasa takut itu tentulah yang wajar. Namun, ketika sedang menghadapi pergumulan yang berat, kita sering kali tidak dapat mengendalikan rasa takut kita sehingga tetap dapat melihat secuil harapan. Kita justru terkurung pada rasa takut itu, akibatnya merasa bahwa harapan kita telah sirna. 

Sahabat, sesungguhnya tidak ada manusia yang bebas dari masalah, dan pengalaman merupakan guru terbaik. Pengalaman hidup mengajarkan kepada manusia bahwa ketakutan tidak dapat meniadakan masalah. Jika ada masalah, kita tidak harus menghindar atau melarikan diri. Sebaiknya, kita menghadapi setiap masalah dengan tenang sembari mencari solusinya. Maka ketika kita takut, itulah saatnya kita perlu semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

Untuk lebih memahami topik tentang: “Kala AKU TAKUT”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 91:1-16. Sahabat, Kitab Mazmur adalah nyanyian, pujian, dan ungkapan bangsa Israel yang dilantunkan dalam bentuk syair kepada Allah. Orang-orang Yahudi kebanyakan menggunakan mazmur dalam ibadah mereka (bnd. 1 Korintus 14:26; Efesus 5:19; Kolose 3:16). Isi mazmur menyatakan pujian manusia kepada pribadi dan karya Tuhan.

Karena itu, dalam mazmur kita bisa melihat berbagai macam ekspresi dan perasaan yang mendalam tentang pernyataan kekuasaan Allah, kemegahan Allah, pertolongan Allah, dan sebagainya. Di sini dapat disimpulkan bahwa Allah adalah satu-satunya tempat pertolongan bagi bangsa Israel untuk mengadu dan bersandar saat mereka menghadapi kesulitan.

Sahabat, Mazmur 91 merupakan ungkapan pengharapan kepada Allah pada saat bangsa Israel mengalami ketakutan. Mereka menaikkan pujian dan pengharapan kepada Allah. Pengharapan mereka teguh dan pasti karena bagi mereka Tuhan adalah “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku” (ayat 2).

Pemazmur percaya Allah akan membentangkan sayap-Nya untuk menudungi dan melindungi dari musuh. Umat-Nya tidak perlu takut dengan kedahsyatan malam, panah di waktu siang, terhadap penyakit, terhadap seribu orang bahkan sepuluh ribu orang, terhadap malapetaka dan tulah, antukan batu, dan terhadap singa dan ular tedung yang mengerikan (ayat 5-13). Kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Pemazmur menggambarkan betapa penyertaan Tuhan sungguh-sungguh sempurna sehingga umat tidak perlu takut apa pun. Allah menjamin bahwa umat-Nya akan dikasihi dan diluputkan dari semua yang mereka takutkan.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Apa yang engkau pahami tentang ketakutan?
  2. Apa dampaknya jika ketakutan sampai membelenggu hidupmu?
  3. Apa yang harus engkau kerjakan ketika ketakutan menghampirimu?

Selamat sejenak merenung. Ingatlah, bersama Tuhan kita cakap menanggung segala sesuatunya. (pg)

Renungan Lainnya

EMAS