Hung Ba Le tidak pernah menyangka ada kesempatan baginya untuk membangun hidup baru di AS. Pada 30 April 1975, Hung Ba Le, yang baru berusia 5 tahun, keluar secara diam-diam bersama orangtua dan tiga saudaranya dari Vietnam sebagai “manusia perahu”. Namun, 34 tahun kemudian dia kembali ke Vietnam sebagai komandan kapal perusak AS, USS Lassen. Dia warga AS berdarah Vietnam pertama yang menjadi komandan sebuah kapal perang AS.
Sahabat, hidup adalah kesempatan. Kesempatan merupakan anugerah Tuhan. Kesempatan untuk menerima berkat Tuhan yang melimpah, kesempatan untuk melakukan banyak hal. Hidup memang hanya sekali namun kesempatan datang setiap hari. Allah memberi kita banyak kesempatan setiap harinya. Sesungguhnya ketika kita masih hidup di dunia ini, itu merupakan kesempatan bagi kita untuk dipakai oleh Tuhan menggenapi rencana-Nya.
Untuk lebih memahami topik tentang: “KESEMPATAN: Anugerah Tuhan”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kitab Bilangan 26:1-65. Sahabat, sebelum pergi berperang melawan bangsa Midian seperti yang diperintahkan Tuhan (ayat 18), Tuhan menyuruh Musa untuk mengadakan sensus lagi (ayat 2). Yang dihitung adalah pria berumur dua puluh tahun ke atas, yang sanggup berperang. Dua puluh empat ribu orang telah mati dalam bencana sebelumnya (Bilangan 25:9).
Mereka adalah generasi terakhir yang menolak memasuki Tanah Perjanjian tiga puluh delapan tahun sebelumnya. Hanya Kaleb, Yosua, dan Musa yang masih tetap ada saat itu, sebagaimana firman Tuhan (ayat 64-65). Sensus ini juga bertujuan untuk melihat seberapa besar jumlah setiap suku agar Musa dapat memperhitungkan seberapa luas wilayah di Tanah Perjanjian yang akan mereka tempati (ayat 53-54).
Sahabat, generasi muda Israel menerima anugerah yang bernama “kesempatan”. Sensus yang kita baca dari bacaan kita pada hari ini adalah sensus kedua yang dilakukan Musa atas perintah Tuhan (ayat 63), untuk menghitung jumlah pasukan Israel yang siap berperang (ayat 2).
Mereka telah tiba di tepi sungai Yordan dekat Yerikho, siap memasuki tanah Kanaan. Para orangtua mereka tidak memiliki kesempatan ini (lihat Bilangan 14:34-35). Perhatikan hasil sensus yang tidak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya (bandingkan dengan Bilangan 3), dan murka Tuhan di pasal 25. Generasi ini tidak lebih banyak atau lebih siap memasuki tanah Kanaan. Kalau mereka akhirnya berhasil menempati tanah Kanaan, sungguh itu anugerah Tuhan semata.
Sahabat, kesempatan-kesempatan apa yang dianugerahkan Tuhan bagi kita selama ini? Tentu salah satu yang paling berharga adalah kesempatan mengenal Kristus dan menerima pengampunan melalui salib-Nya. Kita yang berdosa dan selayaknya binasa, kini berkesempatan hidup sebagai anak-anak-Nya. Sudahkah kita menyambut anugerah itu dengan hidup mengenal, mengasihi, dan berkarya bagi Raja semesta, setiap hari?
Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, tolong bagikan pemahamanmu tentang hidup itu adalah kesempatan. Selamat sejenak merenung. Mari kita daraskan Galatia 5:13, “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” (pg)