Ada cukup banyak orang yang sangat terikat dengan kota kelahirannya. Sangat senang kalau dapat singgah di kota kelahirannya. Sangat antusias ketika bernostalgia tentang kota kelahirannya. Tentu sangat bahagia dan sangat bangga kalau dapat ikut membangun dan memajukan kota kelahirannya.
Sahabat, sesungguhnya ada satu kota yang seharusnya kita dambakan melebihi kota kelahiran kita, yaitu Sion yang disebut sebagai kota Allah, karena Kota Allah merupakan pengharapan orang percaya.
Untuk lebih memahami topik tentang: “KOTA ALLAH: Pengharapan Orang Percaya”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 87:1-7. Sahabat, Sion disebut sebagai kota Daud yang menunjuk kepada kota Yerusalem. Arti kata “Sion” tidak diketahui dengan pasti, mungkin artinya adalah “puncak bukit” atau “barisan gunung”. Oleh karena itu, Pemazmur menuliskan “di gunung-gunung yang kudus” (ayat 1).
Dalam Mazmur 48, Pemazmur memuji Yerusalem sebagai tempat Allah memerintah, kota Raja Besar (ayat 3) dan sebagai benteng (ayat 4) bagi orang yang ada di dalamnya. Sion disebut sebagai tempat kediaman Allah (Mazmur 74:2) karena di sanalah bait Allah dibangun. Setiap kali orang percaya berbicara tentang Yerusalem atau Sion, mereka selalu menunjuk kepada pribadi Allah yang hadir dan memerintah. Oleh karena itu, Sion adalah tempat yang luar biasa bagi orang percaya, tempat yang menjadi pengharapan bagi orang percaya.
Pemazmur dalam Mazmur 87 juga membandingkan Sion dengan beberapa kota yang dibanggakan oleh orang-orang yang lahir di sana, seperti Rahab, Babel, Filistea, Tirus, dan Etiopia (ayat 4). Sion menjadi sangat istimewa karena berbagai tindakan Allah terhadap Sion (Yerusalem), yaitu dibangun dan ditegakkan oleh Allah yang Mahatinggi (ayat 5).
Di sanalah Sion menjadi pusat penyembahan kepada Allah, sekaligus simbol kehadiran Allah karena Dia mau berdiam bersama umat-Nya. Demikian pula dengan tempat yang harus menjadi dambaan kita adalah tempat di mana Allah berdiam dan hadir di tengah-tengah hidup kita.
Selain itu, Sion dikaitkan dengan Kota Suci yang tercatat dalam Kitab Wahyu 21:9-27, yaitu Yerusalem baru. Yerusalem baru ini adalah penantian terbesar dan paling didambakan oleh setiap orang percaya. Sama seperti perkataan Pemazmur bahwa kota ini akan mendatangkan sukacita, nyanyian, dan sorak-sorai (ayat 7). Demikian juga Yesusalem baru akan mendatangkan kebahagian kekal bagi orang percaya.
Sahabat, kita sebagai orang percaya, saat ini kita hidup dalam penantian terhadap sebuah tempat di mana kita dapat menikmati sepenuhnya persekutuan dengan Allah. Apa pun yang kita lakukan setiap hari, kita harus mengerjakannya bukan untuk hidup yang sementara, melainkan untuk kekekalan yang mendatangkan kemulian bagi Tuhan.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, tolong bagikanlah pemahamanmu tentang Kota Sion, Kota Allah. Selamat sejenak merenung. Mari kita berdoa: “Bapa, jadikanlah hidupku hari ini bernilai bagi Kota Suci yang Engkau sediakan bagiku.” (pg)