Ada PENGHARAPAN yang MELAMPAUI ANCAMAN

Ada PENGHARAPAN yang MELAMPAUI ANCAMAN

Sahabat, ada ungkapan yang berbunyi bahwa dunia, tempat manusia hidup  bukanlah firdaus.  Artinya selama kita masih hidup di dunia,  kita tidak akan luput dari yang namanya ancaman, masalah, kesulitan, tantangan, ujian, dan situasi-situasi sulit lainnya.  Tak menutup kemungkinan juga kita akan menghadapi orang-orang yang mungkin saja bisa melukai, menyakiti, mengecewakan, atau bahkan mengancam hidup kita. 

Jadi kita tak perlu terkejut lagi jika hal-hal yang tak mengenakkan harus kita alami.  Tak perlu kita lari atau menghindari masalah, itu bukan solusi.  Mau atau tidak mau, siap atau tidak siap, suka atau tidak suka, kita harus menghadapinya!

Kadang satu masalah belum selesai, masalah yang lain datang. Bahkan yang lebih mengerikan kadang masalah-masalah itu seolah-olah kompromi atau membuat janji dalam satu waktu ramai-ramai mendatangi kita. Kita merasakan hidup kita betul-betul terancam. Dalam saat yang menyesakkan seperti itu, kita butuh ada pengharapan yang melampaui ancaman.

Untuk lebih memahami topik tentang: “Ada PENGHARAPAN yang MELAMPAUI ANCAMAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 83:1-19. Sahabat, Pemazmur memohon kepada Allah untuk tidak bungkam, diam, dan berpangku tangan (ayat 2). Permohonan itu menunjukkan betapa besarnya harapan Pemazmur kepada Allah. Hal ini dikarenakan hidupnya dan bangsa Israel sedang terancam oleh bangsa-bangsa yang berniat untuk menghancurkan mereka (ayat 3-6). Bayangkan, total ada 10 bangsa yang digambarkan mengancam Israel (ayat 7-9).

Pemazmur datang kepada Allah karena kebaikan dan kehebatan-Nya telah teruji. Midian, Sisera, Yabin, Oreb, Zeeb, Zebah, dan Salmuna dapat dijadikan contoh nyata. Mereka pernah merasakan kedahsyatan kuasa Allah (Ayat 10-12).

Sahabat, sesungguhnya di muka bumi ini tidak ada sesuatu pun yang lebih besar dibandingkan Allah yang Mahatinggi. Meski Israel tidak luput dari berbagai ancaman, tetapi mereka belajar beriman dan berharap kepada Allah.

Hidup kita sebagai orang beriman pun tidak lepas dari ancaman. Sudah cukup sering kita dengar bahwa orang percaya diancam, kariernya dihambat, bahkan dipecat jika ia bertahan dalam imannya. Satu-satunya cara agar kariernya mulus, ia harus meninggalkan keyakinan imannya.

Sahabat, kita tahu, Allah lebih besar daripada segala hal yang dapat mengancam kita. Karena itu, selayaknya ada pengharapan yang melampaui ancaman.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Hikmah apa saja saja yang Sahabat peroleh?
  2. Pada saat  Sahabat sedang merasa terancam hidupmu, apa yang kamu lakukan?

Selamat sejenak merenung.  Mari kita berdoa, “Bapa, kuatkanlah kami dalam menghadapi berbagai ancaman yang menerpa hidup kami.” (pg). 

Renungan Lainnya