Menikmati KETENANGAN HIDUP

Menikmati KETENANGAN HIDUP

Sahabat, ada cukup banyak orang mencari dan mendambakan ketenangan hidup. Ketenangan hidup menjadi salah satu kebutuhan dasar hidup. Karena itu suasana yang tenang menjadi salah satu kriteria tempat tinggal yang ideal.

Ketenangan batin, ketenangan jiwa, menjadi sesuatu yang sulit didapatkan pada zaman now. Tuntutan kehidupan membuat sebagian orang kalang kabut. Waktu tersita untuk menjalani rutinitas dari hari ke hari demi memenuhi kebutuhan hidup. Dunia yang penuh hiruk pikuk membuat seseorang mudah merasakan kelelahan batin. Jiwa pun seakan meronta, berteriak meminta ketenangan. Itulah mengapa, cukup banyak orang yang memakai waktu luangnya  untuk menyepi atau bermeditasi. Mereka  pergi ke desa yang tenang, jauh dari ingar bingar perkotaan untuk MENIKMATI KETENANGAN HIDUP.

Untuk lebih memahami topik tentang: “Menikmati KETENANGAN HIDUP”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 62:1-13 dengan penekanan pada ayat 2. Sahabat, Daud membuka Mazmur 62 dengan pengakuan iman: “Hanya dekat Allah saja aku tenang” (ayat 2). Daud memaham kebutuhan terdalam manusia, yakni rasa tenang.

Sahabat, situasi yang sangat cepat berubah di masa pandemi seperti saat ini, sering membuat kita merasakan kecemasan. Rasa cemas yang berlebihan akan membuat kita tidak mampu melakukan apa pun. Dalam situasi seperti ini, sejatinya kita hanya butuh ketenangan. Rasa tenang membuat kita mampu berpikir cling dan bening, dan akhirnya mampu mengambil keputusan.

Ketenangan Daud tentu bukan tanpa dasar. Daud tenang karena Allah adalah sumber keselamatannya (ayat 2). Sejak lahir, manusia butuh diselamatkan. Tangisan pertama merupakan bukti bahwa manusia merasa tidak aman dan nyaman di dunia. Dia butuh selamat, dan Allah merupakan sumber keselamatan sejati.

Sahabat, alasan kedua yang membuat Daud dapat menikmati ketenangan: Allah adalah sumber pengharapan (ayat 6). Sesungguhnya tidak seorang pun yang tahu hari esok. Manusia hanya bisa berharap bahwa hari esok akan lebih baik daripada  hari ini.  Allah Mahatahu, dan karena itulah, Dia dapat diandalkan sebagai sumber pengharapan.

Untuk dapat menikmati ketenangan, selanjutnya Daud  mengajak umat untuk curhat kepada  Allah (ayat 9) karena Allah itu kasih dan berkuasa mewujudkan kasih-Nya (ayat 12-13). Allah adalah Pribadi yang mau dan mampu menolong. Meminta tolong kepada Allah merupakan tindakan iman yang terbaik karena Dia mampu dan mau.

Sahabat, di dalam dekat dengan Tuhan, senantiasa berharap kepada Tuhan, dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya.  kita akan mengalami ketenangan hidup!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Dari ayat 2, apa yang membuat Daud menikmati ketenangan hidup?
  2. Dari ayat 6, apa yang menjadi kunci Daud dapat menikmati ketenangan hidup?
  3. Apa yang menjadi himbauan Daud kepada umat dalam ayat 9?

Selamat sejenak merenung. Sahabat, doa yang lahir dari hati yang tenang akan dapat merasakan hadirat Tuhan. (pg)

Renungan Lainnya