APA yang MAU aku PERBUAT?

APA yang MAU aku PERBUAT?

Sahabat, ketika kita berulang tahun, keluarga dan teman-teman dekat kita mendoakan agar kita diberi panjang umur. Jujur saja, setiap hari saya mohon kepada Tuhan agar diberi tubuh yang sehat dan panjang umur. Tapi pada suatu fajar, ketika saya bersaat teduh, dengan lembut Tuhan berbisik, “Paul, kalau Aku mengabulkan permohonanmu. Aku memberi kamu tubuh yang sehat dan umur yang panjang, apa yang mau kamu perbuat?”

Untuk lebih memahami topik tentang: “APA yang MAU aku PERBUAT?”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 61:1-9. Sahabat, Mazmur 61 merupakan salah satu dari sekian banyak mazmur yang memperlihatkan kesedihan hati Daud. Kalau kita amati, hampir setiap mazmur Daud terdapat pola yang hampir sama, yaitu diawali dengan perasaan sedih, takut, marah, maupun tertekan dan diakhiri dengan pujian kepada Allah.

Sahabat, hal apa yang membuat Daud tertekan sehingga ia melukiskan kondisi hatinya seperti seorang yang putus asa, tidak berdaya, dan ingin menyerah (ayat 2-3a)? Ia sedih karena anaknya Absalom memberontak dan menghasut rakyat Israel untuk melakukan kudeta terhadap Daud.

Karena itu, Daud beserta beberapa orang kepercayaannya melarikan diri dari Yerusalem (2 Samuel 15:1-15). Mungkin saja Daud sedang mencari tempat persembunyian di goa, hutan, maupun di padang gurun. Selain itu, Absalom mempermalukan ayahnya dengan cara meniduri para gundik Daud di hadapan bangsa Israel (2 Samuel 16:21-22). Tindakan Absalom membuat Daud sangat terpukul.

Sahabat, dalam kondisi yang tidak berdaya, Daud memohon pertolongan dan kekuatan Allah (ayat 2). Ia tidak tahu kepada siapa harus berlindung selain kepada Allah. Baginya, Allah Israel adalah menara yang kuat (ayat 4). Selama ia bersandar dan berharap kepada-Nya, maka Allah pasti menyertainya kemana pun ia berada. Di sini Daud menyadari bahwa tembok kota Israel tidak abadi selamanya, tetapi kuasa Allah mampu menjaganya siang dan malam (ayat 5).

Daud bersyukur dan memuji keagungan Allah sebab Ia menjawab doanya. Allah telah mendengar doa orang yang hidup takut akan Allah (ayat 6, 8). Bahkan Daud berdoa agar Allah Israel memberikan umur yang panjang kepadanya (ayat 7).

Dengan berkah umur panjang, Daud akan melakukan dan menepati janjinya kepada Allah. Bahkan setiap hari ia akan mempersembahkan nyanyian dan pujian kepada Allahnya (ayat 9). Selain itu, umur panjang memungkinkan Daud untuk menceritakan segala perbuatan  ajaib yang dilakukan Allah Israel atas orang yang takut akan nama-Nya.

Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu  dari bacaan kita pada hari ini, bagikanlah komitmenmu: Apa yang akan kamu lakukan jika Tuhan memberikan anugerah kepadamu tubuh yang sehat dan umur yang panjang.  Mari kita berdoa, “Ya Bapa, mampukan kami untuk terus menceritakan segala perbuatan baik-Mu dalam kehidupan kami masing-masing”. (pg)

Renungan Lainnya