+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Tatkala KEKHAWATIRAN Menyerang Pikiran Kita

Tatkala KEKHAWATIRAN Menyerang Pikiran Kita

Kekhawatiran adalah sebuah perasaan gelisah, ketakutan atau kengerian terhadap sesuatu yang belum terjadi.  Perasaan-perasaan ini biasanya terkait dengan pikiran-pikiran negatif atas sesuatu yang mungkin terjadi di masa depan.  Merasa kuatir berarti merasa cemas, bingung dan pikirannya terbagi-bagi. 

Sahabat, biasanya rasa khawatir timbul saat seseorang melihat keadaan di sekitarnya tidak lagi dapat memberikan harapan untuk hidup lebih baik.  Dengan adanya pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir 2 tahun, tentu cukup  banyak orang yang khawatir akan masa depannya. 

Lalu apa yang harus kita perbuat tatkala  kekhawatiran menyerang pikiran kita?

Untuk lebih memahami topik tentang: “Tatkala KEKHAWATIRAN Menyerang Pikiran Kita”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 55:1-24 dengan penekanan pada ayat 23. Sahabat, Mazmur 55 merupakan cara Daud dan juga orang-orang sezamannya dalam menghadapi sebuah persoalan. Persoalan yang dibicarakan dalam konteks bacaan kita pada hari ini ialah ketika seseorang dikejar-kejar oleh musuh dan mara bahaya. Dalam ayat 2-9 terlihat sebuah doa memohon pertolongan.

Sahabat, ada kesan Mazmur 55  memaksa Allah untuk bertindak. Kenapa timbul kesan seperti itu? Daud merasakan mara bahaya yang mendekat dan mengancam hidupnya. Ia merasa tidak ada lagi yang bisa menolongnya kecuali Allah sendiri. Allah adalah sumber perlindungan dan pertolongannya. Jadi, pada dasarnya Daud sama sekali tidak memaksa Allah. Justru, doa tersebut adalah simbol kebergantungan mutlak kepada Allah.

Daud percaya bahwa Allah akan bertindak (ayat 17). Atas keyakinan tersebut, maka manusia tidak perlu merasa khawatir. Rasa cemas dan khawatir adalah hal yang wajar. Marilah kita serahkan segala kekhawatiran kepada Allah (ayat 23). Yakinlah, Ia akan mendengar orang yang berseru kepada-Nya.

Sahabat, kuatkanlah diri kita masing-masing saat sedang menghadapi persoalan. Marilah kita berseru kepada Allah dan mintalah pertolongan dari-Nya. Sebab, hanya Dialah satu-satunya sumber pertolongan kita. Kita tidak usah khawatir karena itu tidak memberikan solusi bagi persoalan. Kekhawatiran adalah simbol dari ketidakpercayaan kepada Allah. Kita mesti yakin bahwa Allah pasti memelihara hidup kita.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Bagaimana perasaan Daud saat itu? (Ayat 3, 5-6)
  2. Apa yang diinginkan Daud pada saat itu? (Ayat 7-9)
  3. Apa yang menjadi penyebab kekhawatiran, ketakutan, dan penderitaan Daud pada saat itu? (Ayat 13-15 dan 2 Samuel 15-17)
  4. Dalam kondisi hati yang berduka, apa yang diserukan Daud? (Ayat 23-24)

Selamat sejenak merenung. Sahabat, janganlah larut dalam kesedihan, serahkanlah semua kekhawatiran kepada Tuhan. Ia akan memelihara dan memberikan keselamatan. (pg)

Leave a Reply