+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

TERSAJI PILIHAN bagi kita

TERSAJI PILIHAN bagi kita

Sahabat, apa yang ada di pikiranmu ketika mendengar kata PRASMANAN. Kalau saya langsung tertuju ada meja panjang, di situ ditata dengan apik dan menarik beberapa makanan, tamu undangan atau pembeli dipersilakan untuk memilih dan mengambil sesuai dengan seleranya atau kesukaan masing-masing. Selain itu setiap orang diberi kebebasan untuk menentukan berapa banyak makanan yang hendak disantapnya. Tersaji pilihan bagi kita.

Untuk lebih memahami topik tentang: “TERSAJI PILIHAN bagi kita”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 36:1-13. Sahabat, dalam karya-Nya, Tuhan menciptakan manusia dengan begitu istimewa. Manusia diberi kebebasan untuk berpikir dan bertindak. Karena itu, dalam relasi dengan Allah, manusia bisa memilih untuk mendekat atau menjauh. Manusia bisa juga memilih untuk mendengarkan firman Tuhan, memerhatikannya, atau menolak firman itu dan melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Mazmur 36 menunjukkan keberadaan dua cara pilihan itu. Ada orang yang hati dan hidupnya dipenuhi dosa dan perilaku jahat (ayat 2-5). Ada pula orang benar yang berlindung dalam naungan sayap Tuhan (ayat 8). Keduanya sama-sama ciptaan Tuhan. Keduanya sama-sama menerima tawaran kasih setia Tuhan, namun respons mereka berbeda.

Sahabat, seperti seseorang yang akan mengambil makanan secara prasmanan. Ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh setiap orang. Jika makanan yang diambil terlalu banyak, maka orang itu akan kekenyangan. Jika makanan yang dipilih semuanya berlemak, maka akan berisiko pada kesehatannya. Demikian pula halnya saat merespons kasih setia Tuhan. Orang yang menolak-Nya akan jatuh dan tidak bangkit lagi (ayat 13). Sedangkan orang yang menerima-Nya akan dikenyangkan dan mendapatkan terang kehidupan (ayat 9-10).

Betapa berharganya kasih setia Tuhan, tanpa-Nya kita tak bisa berbuat apa-apa! Sepanjang hidup, kita berhadapan dengan pilihan untuk menerima atau menolak kasih setia Tuhan. Karena itu, selera dan keinginan kita perlu dikendalikan dan diselaraskan dengan terang firman Tuhan. Jadi,  manakah yang hendak kita pilih?

Sahabat, kiranya Tuhan menolong kita menjalani hidup yang takut akan Tuhan dan dipenuhi dengan kebaikan-Nya. 

Berdasarkan hasil perenunganmu pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Ayat 2-5 menunjukkan golongan orang-orang yang seperti apa?
  2. Ayat 8-9 menunjukkan golongan orang-orang yang seperti apa?
  3. Bagaimana Daud menggambarkan tentang Allah dalam ayat 6-10?
  4. Apa akibatnya bagi orang-orang yang menerima kasih setia Tuhan? (Ayat 9-10)
  5. Apa akibatnya bagi orang-orang yang menolak kasih setia Tuhan? (Ayat 13)

Selamat sejenak merenung. Mari kita berdoa, “Tuhan, kami bertekad untuk setia kepada-Mu dan siap dengan segala konsekuensinya.” (pg) 

Leave a Reply