TUHAN MAHAKUASA namun MAU PEDULI
Sahabat, salah satu arti dari kuasa adalah wewenang atas sesuatu atau untuk menentukan sesuatu. Dalam arti demikian, seorang yang berkuasa bisa menggunakan kekuasaannya sesuai kehendaknya. Bisakah seseorang yang berkuasa peduli kepada yang dikuasainya?
Tuhan itu Mahakuasa. Segala hal yang ada di dunia ini, segala sesuatu yang berjalan, dan proses kehidupan yang kita jalani, semuanya bersumber dari Tuhan. Dia adalah pencipta kehidupan, Dia juga yang mengatur dan mengendalikan kehidupan serta seisinya, termasuk kehidupan manusia, mahkluk ciptaan-Nya. Tapi syukur, Tuhan yang mahakuasa namun peduli dengan umat-Nya.
Untuk lebih memahami topik tentang: “TUHAN MAHAKUASA namun MAU PEDULI”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 33:1-22. Sahabat, saat kita membaca Mazmur 33 segera terbayang mengenai kekuasaan Tuhan. Kekuasaan-Nya tampak dalam alam. Langit dijadikan hanya oleh firman-Nya (ayat 6), air laut bisa dikumpulkan-Nya dan samudera dapat diwadahi-Nya (ayat 7).
Kekuasaan-Nya dibandingkan dengan berbagai kekuatan yang seringkali diandalkan oleh manusia. Kalau raja-raja memiliki kekuasaan, maka kuasa Tuhan jauh melampaui mereka (ayat 16). Jika dibandingkan dengan kekuatan seorang pahlawan, maka kekuatan Tuhan tidak ada batasnya (ayat 16). Kuda yang hebat pun tidak sehebat Tuhan (ayat 17).
Namun, Tuhan yang berkuasa itu tidak digambarkan sebagai penguasa yang arogan. Karena Dia tidak bertindak sewenang-wenang. Malahan Dia peduli dengan ciptaan-Nya. Dia memandang dari surga untuk menilik anak-anak manusia (ayat 13). Bahkan Pemazmur menggambarkan bahwa Tuhanlah sumber pengharapan manusia (ayat 20-22). Itu sebabnya Pemazmur mengajak umat senantiasa memuji-muji Tuhan.
Sahabat, Tuhan yang berkuasa tetapi tetap peduli membuat kita percaya diri menjalani kehidupan ini. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena Dia berkuasa atas segala sesuatu. Sebab itu, Tuhan dapat dijadikan sumber pengharapan kita. Untuk alasan inilah, kita harus menjalani hidup penuh puji-pujian kepada Tuhan. Puji-pujian itu harus menjadi nyata dalam kehidupan kita dengan meneladani perbuatan Allah.
Lagipula setiap orang percaya juga memiliki kuasa yang dapat memengaruhi kehidupan orang lain dan ciptaan lain. Karena itu, kehidupan kita harus dijalani dengan peduli kepada sesama ciptaan Tuhan dan tidak bertindak sewenang-wenang.
Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Seperti apa penggambarkan kekuasaan Tuhan dalam ayat 6 dan 7?
- Oleh Pemazmur dalam ayat 16 dan 17 kekuasaan Tuhan dibandingkan dengan apa saja?
- Dalam ayat 13-15, bagaimana Pemazmur menggambarkan bahwa Tuhan yang Mahakuasa itu juga Tuhan yang peduli dengan ciptaan-Nya?
- Dalam ayat 20-22, bagaimana Pemazmur menggambarkan bahwa Tuhan menjadi sumber pengharapan manusia?
Selamat sejenak merenung. Marilah kita berdoa, “Tuhan, kami bersyukur karena Engkau yang berkuasa, namun tetap peduli kepada kami. Kami bertekad meneladani perbuatan-Mu.” (pg)