Menimbang-nimbang PERTIMBANGAN
Sahabat, apakah Anda termasuk orang yang dikenal berhati-hati saat mengambil keputusan, terutama untuk keputusan-keputusan besar, yang berisiko tinggi, berdampak jangka panjang, yang menyangkut hidupmu dan keluarga?
Ada cukup banyak orang akhirnya mengalami kesulitan luar biasa karena gemar mengambil keputusan tanpa pertimbangan yang matang, terburu-buru karena desakan waktu, atau ketika kondisinya tidak ideal untuk mengambil keputusan. Para ahli juga menasihatkan agar kita tidak mengambil keputusan penting dalam kondisi jiwa tidak tenang, tertekan, atau saat fisik kita dalam keadaan kelelahan.
Untuk lebih memahami topik tentang: “Menimbang-nimbang PERTIMBANGAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Amsal 3:19-26, dengan penekanan pada ayat 21 dan 22. Seperti layaknya seorang ayah, Salomo dengan lembut mendidik, mengajar dan menasihati anak-anak pada zamannya, dan kepada kita di zaman now. Pengamsal menyatakan kepada orang-orang Israel pada zaman itu, dan kepada kita pada zaman ini, “Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu.” (ayat 21-22)
Pertimbangan berarti menurut pendapat umum; pendapat tentang baik dan buruk. Sedangkan kebijaksanaan berarti kepandaian menggunakan akal budi, pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan sesuatu. Kebijaksanaan juga dimaknai kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan. Jadi, yang dimaksud dengan memelihara pertimbangan dan kebijaksanaan adalah menjaga kepandaian menggunakan akal budi, pengetahuan dan pengalaman dan kecakapan bertindak dalam nama Tuhan.
Karena itu jangan jauhkan pertimbangan dan kebijaksanaan dari hati, pikiran dan mata kita. Peliharalah! Peliharalah dengan baik, lebih baik dan sangat baik dalam nama Tuhan. Maka hikmat itu akan menjadi kehidupan bagi jiwa kita. Maka hikmat itu akan menjadi perhiasan di leher kita. Maka hikmat itu akan bermanfaat untuk membangun kehidupan kita yang lebih takut akan Allah.
Sahabat, sejatinya setiap hari kehidupan kita diwarnai dengan keputusan demi keputusan. Ada keputusan kecil, sedang, maupun besar dengan dampak atau risiko minimal atau risiko yang cukup besar. Mari turuti nasihat dari bacaan kita pada hari ini demi kebaikan kita. Ambil komitmen bahwa mulai saat ini, kita akan menjadikan pertimbangan dan hikmat sebagai bagian tak terpisahkan dari setiap keputusan yang kita ambil!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 19-20?
- Nasihat apa yang Sahabat peroleh dari ayat 21-24?
- Nasihat apa yang Sahabat peroleh dari ayat 25?
- Apa yang menjadi keyakinan Pengamsal dari ayat 26?
Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)