GELAP Sirna, TERANG Menyala
Kumpulan surat yang ditulis R.A. Kartini dan dibukukan dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang” mengungkapkan bahwa setiap manusia pasti mengalami masa-masa sulit, masa-masa yang gelap. Dengan perjuangan yang gigih, penuh kesabaran, dan bersandar kepada Tuhan, maka terang terbit mewarnai kehidupan. Setelah masa-masa yang gelap itu sirna, maka terang pun menyala.
Untuk lebih memahami topik tentang: “GELAP Sirna, TERANG Menyala”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Yesaya 60:1-14. Sahabat, Yesaya 58-66 merupakan bagian penutup dari Kitab Yesaya yang mendeklarasikan sebuah pengharapan keselamatan bagi seluruh umat manusia, runtuhnya dinding-dinding pembatas antar-bangsa, dan penyataan kemuliaan Tuhan pada akhir zaman.
Sahabat, pembuangan ke Babel merupakan masa sulit yang dihadapi bangsa Israel. Sebagian dari mereka ada yang dibunuh dan dibawa sebagai tawanan perang. Namun, Nabi Yesaya menyadari kalau semua itu terjadi karena mereka tidak taat dan kurang percaya kepada Allah. Meski demikian, Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya, kendati mereka sering menyakiti hati-Nya. Allah mengeluarkan mereka dari keterpurukan hingga menuntun mereka sampai ke Yerusalem.
Terang Tuhan tetap terbit atas bangsa Israel (ayat 1-2). Bangsa-bangsa akan datang, anak-anak pun datang, dan mereka pun berseri melihatnya (ayat 3-5). Itulah terang yang telah memimpin mereka keluar dari kegelapan. Namun, mereka malah terus hidup dalam ketidakpercayaan. Trauma masa lalu yang mereka hadapi selalu melekat di benak mereka. Mereka bahkan kerap kali meragukan kuasa Allah dengan memertanyakan apakah Allah sanggup memulihkan keadaan mereka atau tidak. Oleh karena penderitaan datang bertubi-tubi, fokus mereka pun menjadi teralihkan. Mereka lupa bahwa selama ini Allah telah menyertai hidup mereka.
Sahabat, oleh karena itu, nabi Yesaya mengingatkan kembali agar umat Allah yang ada di pembuangan tetap percaya kepada Allah yang telah menuntun mereka selama masa kesusahan. Yesaya berseru agar mereka bangkit dari kegelapan dan menjadi terang, karena seharusnya mereka tetap percaya dan bersandar kepada Allah, bukannya malah meragukan kuasa-Nya.
Allah pun telah menunjukkan terang itu kepada kita umat yang percaya. Oleh karena itu, jangan biarkan masa lalu yang kelam atau penderitaan yang kita alami saat ini membelenggu dan membuat kita ragu seperti orang-orang tak percaya yang hidup dalam kegelapan. Mari kita bangkit dan menjadi terang sehingga kemuliaan Allah selalu nyata dalam hidup kita.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Mengapa nabi Yesaya berseru agar bangsa Israel bangkit dan menjadi terang? (Ayat 1-2)
- Bagaimana pemahaman Sahabat tentang nubutan nabi Yesaya dalam ayat 3-7? Apa yang akan terjadi dengan bangsa Israel?
- Gambaran seperti apa yang telah disampaikan oleh nabi Yesaya dalam ayat 8-14 ketika bangsa Israel bangkit dari keterpurukan?
Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)