Sebelum naik ke surga, pasca kebangkitan-Nya Yesus memberi pesan kepada para murid agar mereka memberitakan Injil. Mereka diutus agar mengajar semua orang di seluruh dunia untuk dijadikan pengikut Kristus, serta membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Pesan tersebut sampai sekarang terus dihidupi sebagai Amanat Agung. Baik secara pribadi maupun komunitas, gereja menjalankan misi mewartakan Injil supaya lebih banyak lagi orang menerima Kristus.
Sahabat, salah satu cara yang ampuh dalam memberitakan Injil tentu dengan menunjukkan bukti. Bukti yang berupa kesaksian hidup dari setiap pribadi yang keluar dari gedung gereja. Alangkah kuatnya kesaksian tentang Injil jika didasari dengan bukti kehidupan orang percaya yang dipenuhi dengan karakter Kristus. Hidup kudus dalam persekutuan yang penuh kasih, ada kepedulian, saling mendukung dan bekerjasama, murah hati, mudah mengampuni, rendah hati, lemah lembut, sabar dan cinta damai.
Untuk lebih memehami topik tentang: “HIDUP BARU: Menjadi Bukti”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kolose 3:5-17. Sahabat, Rasul Paulus mengajar umat untuk mematikan diri dari segala tindak duniawi. Membuang segala bentuk kemarahan, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor dan dusta. Dengan kata lain Paulus sedang mengajarkan kita untuk menanggapi setiap persoalan dengan cara pandang positif. Mengenakan belas kasih, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Ketika seseorang melakukan kesalahan, alih-alih mendendam kita mesti mengampuni, atas dasar pengampunan yang sudah lebih dulu kita terima dari Tuhan.
Karena itu, ketika diperhadapkan dengan seseorang yang melukai hati, cobalah memandang mereka sebagai pribadi yang harus kita kasihi. Jika hal tersebut terasa sulit, cobalah kita melakukannya atas dasar kasih pada diri sendiri. Bukankah melepaskan pengampunan melegakan diri sendiri? Jika hal tersebut masih sulit, cobalah lakukan karena kita menaruh kasih kepada Tuhan! Bukankah Tuhan telah memberikan pengampunan atas kesalahan dan dosa kita yang begitu besar? Jika ternyata tidak bisa juga, tanyakan pada diri sendiri: Layakkah aku disebut pengikut Kristus?
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Mengapa Paulus minta agar kita mematikan segala sesuatu yang duniawi? (Ayat 5-6)
- Hal-hal apa saja yang Paulus minta agar dibuang dari kehidupan kita? (Ayat 8)
- Apa yang tidak boleh kita lakukan sebagai manusia baru? (Ayat 9)
- Sebagai orang-orang pilihan Allah, apa saja yang harus melekat dalam hidup kita? (Ayat 12-15)
- Apa yang harus kita lakukan sebagai komunitas orang percaya? (Ayat 16-17)
Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)