Siapa yang tahu apa yang akan terjadi hari esok? Hari esok menjadi suatu misteri, bagi siapa pun, sehingga ada cukup banyak orang yang mencemaskan hari esoknya. Tetapi firman Tuhan meyakinkan kita bahwa masa depan sungguh ada dan harapan kita tidak akan pernah hilang (Amsal 23:18).
Tuhan mampu mengubah apa yang buruk menjadi baik. Masa depan kita tidak ditentukan oleh apa yang kita miliki, namun masa depan kita sepenuhnya ada di tangan Tuhan Yesus, Sang Gembala Agung.
Mungkin ada diantara kita pernah mengalami peristiwa yang memalukan. Kesalahan itu terjadi mungkin berupa ketidaksengajaan kita, kegagalan atau keputusan salah yang kita lakukan. Tidak sedikit dari kita merasa kecewa berkepanjangan, merasa diri gagal, dan kehilangan masa depan. Benarkah sebuah kesalahan di masa lalu dapat menghancurkan masa depan kita?
Sahabat, masa lalu yang memalukan mungkin menjadi salah satu bagian hidup kita, namun hal itu tidak seharusnya membuat kita menyerah kalah. Bukankah kita mendengar janji: Ketika kita mendapat hikmat (pribadi Tuhan) maka ada masa depan dan harapan yang tidak akan hilang? Bahkan peristiwa memalukan dan kebodohan yang pernah kita lakukan di masa lalu pun tidak lagi diingat oleh Tuhan. Tuhan tidak ingin melihat hidup kita terpuruk, Ia menghendaki diri kita bangkit dan melangkah kepada masa depan dan harapan baru yang sudah disediakan-Nya.
Yakinlah, seburuk apa pun kesalahan kita di masa lalu. Tuhan tetap menyediakan masa depan bagi orang yang mengandalkan-Nya.
Untuk memahami lebih dalam topik: “Tuhan tetap menyediakan masa depan”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Amsal 24:13-20. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa yang dimaksud dengan kata hikmat dalam ayat 14?
- Tuliskan dengan bahasamu sendiri pemahamanmu tentang masa depan yang engkau peroleh dari ayat 13 dan 14.
- Apa yang engkau pahami tentang kejatuhan orang benar? (ayat 16)
- Apa kaitannya antara penjahat dengan masa depan? (ayat 19 dan 20)
Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)