TUHAN menyediakan UPAH

TUHAN menyediakan UPAH

Sahabat, tanpa sadar kadang-kadang kita mengadakan hitung-hitungan dengan Tuhan!  Seharusnya selagi tubuh kita masih sehat dan kesempatan masih terbuka, mari kita maksimalkan semua potensi yang ada di dalam diri untuk melayani Tuhan dan melakukan yang terbaik bagi Dia, Tuhan menyediakan upah bagi setiap orang yang mau melayani-Nya dengan sepenuh hati (Amsal 14:23). 

Kita harus bisa membedakan antara upah dan keselamatan!  Rasul Paulus  menyatakan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”  (Efesus 2:8-9).  

Dari pernyataan tersebut kita dapat mengerti bahwa keselamatan diberikan kepada orang percaya dengan cuma-cuma karena iman kita kepada Kristus, bukan hasil usaha kita, bukan karena perjuangan kita, bukan karena perbuatan baik kita, melainkan pemberian dari Tuhan, oleh karena kasih karunia-Nya semata. 

Sedangkan untuk mendapatkan upah ada  harga yang harus kita bayar, kita harus berjuang, kita harus berusaha, kita harus bekerja keras untuk mendapatkannya.  Sahabat, upah terbagi menjadi dua bagian, yaitu upah selama di bumi dan upah di surga.  Pemazmur menyatakan bahwa orang benar tidak pernah ditinggalkan Tuhan  (Mazmur 37:25)  dan diberkati Tuhan  (Mazmur 112:1-3), artinya Tuhan menjamin kehidupan orang benar selama hidup di bumi;  dan ketika sampai di surga nanti, orang benar juga akan mendapatkan upahnya lagi dari Tuhan:  Mahkota kehidupan  (Yakobus 1:12), mahkota kemuliaan  (1 Petrus 5:4), dan berkat-berkat surga lainnya.

Untuk menggali lebih dalam tentang perjuangan, ketekunan dan upah yang didapat, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari surat Ibrani 10:32-39. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini:

  1. Mengapa kita rela turut mengambil bagian dalam penderitaan? (ayat 34)
  2. Mengapa kita tidak boleh melepaskan kepercayaan kita? (ayat 35)
  3. Mengapa kita harus bertekun sampai akhir? (ayat 36)

Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

Renungan Lainnya