Sepatutnya KITA BERSYUKUR

Sepatutnya KITA BERSYUKUR

Hidup yang diberkati adalah janji Tuhan bagi orang percaya dan berkat itu adalah pasti, sebab janji Tuhan adalah ya dan amin.  Meski demikian bukan berarti perjalanan hidup kita akan mulus tanpa adanya kerikil.  Sahabat, meski di tengah masalah, ujian dan tantangan yang berat sekali pun, tangan kasih Tuhan tak pernah lelah untuk menopang kita dan penyertaan-Nya tidak pernah berubah.  Tuhan tidak akan pernah meninggalkan orang-orang yang senantiasa berharap kepada-Nya, bahkan sampai kepada anak cucunya.

Sahabat, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 67:1-8. Allah adalah sumber segala berkat. Sepatutnya setiap orang memuji dan bersyukur kepada-Nya. Tetapi, hal tersebut  tidak secara otomatis menjadikan seseorang  mampu menaikkan pujian syukur kepada Allah.

Karena kasih-Nya, Allah memberkati ciptaan-Nya supaya bangsa-bangsa di bumi dapat mengenal-Nya.  Bacaan kita hari ini berisi berkat Allah kepada umat-Nya. Allah memberkati kehidupan umat-Nya, sesudah kembali dari pembuangan. Berkat itu diucapkan melalui imam.

Sahabat, dalam Perjanjian Lama, imam adalah wakil Allah untuk memberkati umat Israel supaya mereka mengalami kesejahteraan dari Allah. Ia memberkati dengan limpah agar semua suku-suku bangsa di bumi mengenal jalan-jalan-Nya. Berkat itu direspons umat dengan ucapan syukur. Umat bersukacita dan bersorak-sorai sebab Allah memerintah dengan adil. Ia memberkati tanah. Hasilnya dinikmati oleh segala suku bangsa di bumi. Mereka berkata, “Allah, Allah kita memberkati kita” (ayat 7). Agaknya nyanyian tersebut merupakan pujian syukur umat dalam ibadah selama musim panen.

Sekarang tiba saatnya untuk merenungkan bacaan kita pada hari ini. Tolong tuliskan 3 berkat apa yang Sahabat peroleh dari perenungan tersebut. Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

Renungan Lainnya