Ketika TUHAN Terasa BEGITU JAUH
Salah satu lagu Bimbo yang menjadi favorit saya berjudul: “Tuhan”. Penggalan liriknya berbunyi, “Aku jauh, Engkau jauh. Aku dekat, Engkau dekat.” Para seniman tampaknya sering digelisahkan oleh kehadiran Tuhan. Kapankah kehadiran Tuhan menjadi persoalan bagi kita? Ketika TUHAN TERASA BEGITU JAUH. Lalu, kapankah Dia terasa begitu jauh? Ketika semua hal dalam hidup ini menjadi porak poranda seperti saat ini.
Sahabat, nabi Habakuk menyaksikan hal-hal yang membuatnya putus asa ketika bangsa Yehuda berubah setia kepada Tuhan. Habakuk sudah berseru kepada Tuhan lewat doa-doanya agar Tuhan bertindak mengganjar kelaliman bangsa itu, tapi Tuhan sepertinya terdiam; walaupun pada akhirnya Tuhan bertindak menghukum bangsa Yehuda dengan penyerbuan orang Kasdim (Habakuk 1:5-11).
Tindakan Tuhan membuat Habakuk resah dan gelisah, dan lewat pewahyuan Roh Kudus, muncullah pernyataannya yang melegenda: “orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya” (Habakuk 2:4). Orang benar akan hidup oleh iman. Di bagian akhir kitab Habakuk kita bisa membaca, ia menemukan alasan untuk tetap bersyukur (Habakuk 3:17-18) meskipun segala sesuatu yang ia doakan tak cepat dijawab oleh Tuhan. Ia tetap setia menunggu, meyakini bahwa Tuhan tak pernah diam untuk segala ketidakadilan yang disaksikannya. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah tidur.
Sahabat, sangat mudah kehilangan kepercayaan ketika harapan dan impian kita tak segera mewujud. Namun, iman sejati mewujud dalam hati yang bersukacita, menanti, dan percaya, bahwa rancangan dan tindakan Tuhan selalu mewujud pada waktu-Nya.
Bacaan Sabda: Habakuk 1:2-4. Sahabat, mari kita renungkan sejenak. Berkat apa saja yang kita dapatkan dari perenungan kita saat ini? Tuhan memberkati. (pg)
Memang sering kali kita merasa cemas , risau dan gelisah , saat doa kita belum terjawab oleh Tuhan.
Tapi kita harus yakin dan setia menunggu pertolongan-Nya , kita belajar dari pengalaman nabi Habakuk yang setia menanti janji-Nya.
Pertolongan Tuhan akan datang menurut waktu dan cara-Nya.