Ketika Allah memanggil kita untuk menjadi percaya, Dia juga memberi kita panggilan untuk menjadi saksi bagi kemuliaan-Nya di dunia. Karena Allah memilih kita untuk mempersiapkan yang terbaik untuk kita. Dia tidak memanggil kita tanpa mengubah dan membentuk kita. Dia memberikan Roh Kudus untuk memproses kita setiap hari, agar kita dapat menjadi saksi Kristus.
Sesungguhnya manusia adalah homo faber (makhluk yang bekerja). Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus bekerja dan berusaha. Manusia purba bekerja dengan berburu, lalu belajar bercocok tanam, dan kemudian menghasilkan barang melalui proses produksi, mulai dari berskala kecil sampai massal. Manusia bekerja untuk mengaktualisasikan diri, sekaligus untuk memenuhi kepuasan batin. Karenanya, bekerja juga memiliki makna spiritual.
Sahabat, Rasul Paulus, seorang pemberita Injil, juga bekerja sebagai seorang pembuat tenda. Ia menasihati jemaat Tesalonika supaya mereka giat bekerja. Paulus menjadikan dirinya sendiri sebagai teladan. Paulus tidak mau menjadi beban bagi orang lain, karena itu, ia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Dengan tegas Paulus mengatakan kalau orang tidak mau bekerja, janganlah orang itu makan!
BEKERJALAH seperti untuk TUHAN! Sahabat, lihatlah hasilnya, bukan hanya kebutuhan hidup kita terpenuhi, tapi batin pun menjadi kaya.
Bacaan Sabda: 2 Tesalonika 3:1-15. Sahabat, mari kita renungkan sejenak. Berkat apa saja yang kita dapatkan dari perenungan kita saat ini? Tuhan memberkati. (pg)