Semakin Menjadi DEWASA ROHANI
Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat. Kita patut bersyukur jika kita punya komunitas yang anggotanya saling memperhatikan. Sahabat, ketika seseorang mensyukuri hari ulang tahunnya, orang-orang terdekatnya pasti memberikan ucapan selamat, baik itu melalui WA, fb, IG, atau media sosial lainnya atau memberikan ucapan selamat secara langsung melalui telepon atau video call. Dengan bertambahnya usia seseorang diharapkan semakin dewasa pula rohaninya.
Dengan berjalannya waktu, semua manusia yang ada di alam semesta akan menjadi tua. Menjadi tua berarti menjadi makin lemah dan berakhir dengan kematian. Menjadi dewasa adalah hal yang berbeda. Bertumbuh menjadi dewasa berarti menjadi orang yang kuat, berpengertian, berpengetahuan dan bertanggung jawab. Banyak yang menjadi tua tanpa pernah menjadi dewasa rohani, karena menjadi dewasa rohani memang diperlukan keputusan dan tekad yang kuat.
Hari ini 20 Juni 2021 istri saya berulang tahun. Kamis, 17 Juni 2021 sore ketika kami sedang ngobrol-ngobrol santai, istri saya berkata: “Pi, dalam rangka refleksi ulang tahun, mami membuat pernyataan pendek sambil menyodorkan HP-nya. Saya baca pernyataan yang ditulis istri saya, “Bagai burung Camar terbang tinggi di angkasa, tapi tetap turun mencari makan. Aku juga ingin bermimpi tinggi, namun tetap merendah dan peduli dengan sesama.” Saya bersyukur kepada Tuhan karena dari pernyataan tersebut istri saya tumbuh semakin dewasa rohaninya, bukan hanya tambah usianya.
Sahabat, dalam 1 Samuel 2:18-26 diceritakan bahwa hidup Samuel mengalami peningkatan demi peningkatan, “… Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan Tuhan maupun di hadapan manusia.” (ayat 26) Samuel mengalami pertumbuhan iman yang luar biasa dan makin dewasa rohani. Kedewasaan rohani seseorang seharusnya adalah kedewasaan penuh, artinya ia dewasa di hadapan Tuhan dan juga di hadapan manusia. Ada pun kedewasaan seseorang tidak tergantung pada usia atau berapa tahun dia menjadi orang percaya. Mungkin saja seseorang dewasa secara umur, tapi belum tentu ia dewasa secara rohani.
Kedewasaan rohani seseorang berbicara tentang karakter dan buah-buah Roh yang dihasilkan dalam hidupnya. Orang yang dewasa rohani memahami kehendak dan rencana Tuhan dalam hidupnya, serta menyadari bahwa jalan-jalan Tuhan bukanlah jalannya, waktu Tuhan bukanlah waktunya. Oleh karena itu ia percaya bahwa Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkotbah 3:11), sehingga ia pun mampu memandang segala sesuatu dari sudut pandang Tuhan, bukan dari sudut pandang manusia. Dampaknya, selalu ada ucapan syukur, tidak mudah mengomel dan mengeluh meski harus melewati berbagai persoalan, karena dia tahu bahwa Tuhan memegang kendali segenap hidupnya.
Ingatlah! Sahabat, kedewasaan seseorang tidak tergantung pada usia atau berapa tahun dia telah menjadi orang percaya. Seseorang bisa saja dewasa secara usia, namun belum tentu secara rohani. Ketika seseorang berada dalam tahap dewasa rohani, ia layak menerima janji-janji Tuhan dalam hidupnya! Maukah Sahabat dan saya menjadi orang percaya yang dewasa rohaninya? Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. (pg).
Shalom…Selamat jumpa Pak Paul dan para Sahabat pendukung Kristus.
Salam sehat , penuh semangat dan pengharapan di dalam Kristus.
Selamat ulang tahun buat Ibu Paul Gunawan , Tuhan Memberkati selalu.
Puji Tuhan ??, kabar baik , Tuhan masih memelihara kami ,dan kami msh bisa merenungkan sebagian dari Firman-Nya.
Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg mengingatkan kita sebagai orang percaya harus berubah tingkat kerohanian dan iman kita utk menjadi makin dewasa rohaninya.
Orang yang memiliki kerohanian yang dewasa , berarti siap untuk melakukan kehendak Allah , penuh ucapan syukur di dalam kehidupannya sekalipun harus melewati berbagai masalah yang ada.
Begitu juga karakter kita pun harus berubah dan berbuah sehingga kita bisa menjadi saksi Kristus buat sesama kita…..Immanuel.
Tuhan Yesus Memberkati ….Selamat Hari Minggu dan Selamat Beribadah.