Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh pengharapan di dalam Tuhan. Sahabat, pengharapan adalah daya kekuatan yang memampukan kita untuk bergerak maju, untuk terus hidup, untuk melihat masa depan, dan bertahan dalam segala situasi. Tanpa pengharapan tidak ada kehidupan. Sesungguhnya selama ada pengharapan, selama itulah ada kehidupan.

Sahabat, yang sering menjadi masalah, ketika kita harus menunggu pengharapan kita mewujud. Kita tidak sabar menunggu. Masalah kesabaran menjadi salah satu masalah yang krusial bagi orang percaya. Yang paling menggoda seseorang untuk tidak setia sampai akhir adalah penyakit ketidaksabaran. Manusia cenderung ingin cepat memetik hasil dalam melakukan sesuatu. Kita cenderung ingin segera menikmati hasilnya. Kita ingin segera melihat dan memegang apa yang kita harapkan. Kita ingin segera menerima dan menikmati apa yang dijanjikan oleh Tuhan.

Dalam menunggu datangnya jawaban dari Tuhan pun, kita seringkali tidak sabar. Kita kadang memaksakan Tuhan untuk menjawab sesuai kehendak kita. Kadang kita menuntut waktunya Tuhan haruslah sama dengan  waktu yang kita kehendaki. Ironisnya, hal tersebut kita anggap sebagai hal yang lazim. Kita tidak merasa bersalah. Kemudian jika hal tersebut tidak terjadi, kita akan bersungut-sungut,  dan yang lebih parah malah menghujat Tuhan atau bahkan meragukan keberadaan Tuhan. Sesungguhnya hal tersebut merupakan  kesalahan fatal yang bisa berakibat hilangnya semua berkat Tuhan dari diri kita. Selain itu, hal tersebut  seringkali menjadi titik lemah manusia yang dijadikan celah bagi iblis sebagai pintu masuknya.

Sahabat, kita perlu belajar dari Abraham dalam menanti dengan sabar penggenapan janji Tuhan yang terdapat di surat Ibrani 6:13-15. Mari kita perhatikan ayat 15, “Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.”   

Kita belajar dari Abraham yang harus menunggu selama 25 tahun untuk bisa mendapatkan keturunan dan ahli waris, yaitu Ishak. Yang patut diteladani dari Abraham adalah kesabarannya menanti dan menaati janji Allah dengan sepenuh hati. Ia sangat yakin janji Allah pasti digenapi. Allah yang dikenalnya secara pribadi pasti akan menepatinya dan Ia tidak pernah sekalipun ingkar janji. Walau sebagian janji Allah kepada Abraham belum dialami langsung, namun ia memilih tetap percaya bahwa suatu ketika janji itu akan terwujud pada waktu yang ditentukan Allah.

Sahabat, Abraham mampu bersabar selama 25 tahun, waktu yang tidak pendek,  mengatasi segala ketidakmungkinan dan kemustahilan jika memakai logika manusia. Ia tidak hilang harapan meski usianya terlihat sangat tidak memungkinkan untuk menunggu terlalu lama. Hasilnya? Abraham menikmati janji Tuhan. 

Ingatlah! Sahabat, latih diri untuk bersabar agar kita tidak kehilangan janji Tuhan.Bukan waktu kita, tapi waktu Tuhanlah yang penting. Sebab Dia tahu apa yang terbaik buat kita dan Dia telah merancangkan segala sesuatu itu indah pada waktunya bagi kita. Jika demikian, bersabarlah. Nantikan janji Tuhan dinyatakan kepada Sahabat dan saya pada waktu yang paling tepat sesuai dengan waktu-Nya.Tuhan memberkati Sahabat dengan keluarga. Bersabarlah. (pg).

One Comment

  1. Kristianti Kartika Widjaja

    Shalom…Selamat jumpa Pak Paul dan para Sahabat pendukung Kristus.
    Salam sehat , penuh sukacita dan pengharapan di dalam Kristus.
    Puji Tuhan…kabar baik , oleh anugerah-Nya kita masih bisa merenungkan sebaguan dari Firman-Nya.
    Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yang menjadi Rhema utk kita , supaya kita tetap bersabar di dalam menantikan terwujudnya pengharapan dan terjawabnya segala doa kita.
    Dengan bersabar kita akan menikmati janji Allah utk tergenapi di dalam kehidupan kita….Immanuel.
    Tuhan Yesus Memberkati…Selamat beraktivitas , Tuhan mempunyai rancangan yg indah utj masa depan kita…???

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *