KEPUASAN, KEAMANAN, dan KEYAKINAN (1)

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat, tetap semangat dan selalu bersyukur. Sahabat, mungkin ada diantara kita yang mengenal novelis asal Banyuwangi yang bernama Intan Andaru. Dia lahir di Banyuwangi pada 20 Februari 1990. Namanya dikenal secara luas melalui karyanya berupa novel, cerita pendek, dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar. Selain menekuni dunia tulis menulis, Intan juga berprofesi sebagai dokter yang kemudian mendorongnya menuliskan fiksi dengan mengangkat tema kesehatan. Intan menerbitkan buku pertama berupa kumpulan cerpen tentang penderita HIV/AIDS. Dia memilih bekerja sebagai dokter PTT di RSUD Asmat-Papua sambil menyelesaikan riset untuk penulisannya novelnya.

Sahabat, Mazmur 23:1-6 adalah sebuah lagu yang ditulis oleh seorang raja bernama Daud. Dia adalah seorang raja di Israel. Sebelum menjadi seorang raja, Daud  dulunya adalah seorang gembala domba. Jadi tidak heran apabila di mazmur tersebut dia menulis hubungan antara Tuhan dengan anak-anak-Nya yang diibaratkan seperti seorang gembala dengan  domba-dombanya.

Lalu apa  tugas seorang gembala di zaman itu? Menjaga dan memberi makan domba-dombanya. Seorang gembala memiliki tugas untuk membawa kawanan domba-domba  dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mencari sumber air dan  makanan yaitu rumput yang hijau. Dalam perjalanannya tidak jarang sang gembala harus berhadapan dengan binatang-binatang liar dan buas, seperti serigala, singa dan beruang. Sang gembala juga harus siap melindungi domba-dombanya dari serangan para perampok yang mungkin ingin merampas kawanan dombanya.

Sahabat, Mazmur 23 memberikan satu gambaran yang sangat indah dan sangat akrab antara Tuhan dan sang pemazmur, raja Daud. Tuhan sebagai gembalanya dan Daud menempatkan dirinya sebagai domba-Nya. Dari Mazmur 23 kita akan belajar 3 (tiga) hal  mengenai apa artinya memiliki hubungan dengan Tuhan sebagai gembala kita. Yang pertama, menikmati kepuasaan. Yang kedua, menikmati keamanan. Yang ketiga, menikmati keyakinan.

Pertama, menikmati kepuasan (ayat 1, 2, dan 3). Daud merasa puas karena ia memiliki Gembala yang menuntunnya di dalam kebenaran. Daud berkata bahwa Tuhan menyegarkan jiwanya, menenangkan jiwanya. Perasaan segar yang dia rasakan di dalam jiwanya ketika ia memiliki Tuhan sebagai gembalanya. Ini adalah kunci kepuasan Daud, suatu kepuasan yang berpusat kepada hati yang disegarkan oleh kebenaran.

Sahabat, satu sukacita yang didapat bukan dari materi, bukan dari prestasi, tetapi karena ia hidup dituntun oleh Tuhan di dalam kebenaran. Kita semua tahu, tidak peduli sebanyak berapa pun harta yang kita miliki, seberapa suksesnya karir kita, seberapa bahagianya keluarga kita, jiwa kita tidak akan bisa tenang dan puas apabila kita tidak hidup di dalam kebenaran Tuhan.

Ingatlah! Sahabat, Alkitab mencatat ketika setiap kita jatuh ke dalam dosa, hati dan pikiran kita diikat sehingga kita selalu merasa tidak puas, tidak cukup, keinginan untuk mencari lebih dan lebih lagi. Tetapi kita harus belajar untuk hidup puas di dalam kebenaran Tuhan. Bukan hanya puas dalam kecukupan; bukan hanya puas dalam kesuksesan; tetapi puas dalam kebenaran. Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. Tuhan selalu punya cara agar kita dapat menikmati kepuasan di dalam kebenaran. (pg).

One Comment

  1. Kristianti Kartika Widjaja

    Shalom …Selamat pagi Pak Paul dan para Sahabat pendukung Kristus
    Salam sehat , penuh semangat dan sujacita di dalam Tuhan
    Puji Tuhan ??, kabar baik , Tuhan masih memberi kesempatan utk menikmati Firman Tuhan di setiap pagi.
    Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg mengingatkan bahwa Tuhan adalah Gembala kita.
    Dengan Tuhan menjadi Gembala kita , maka kita akan nendapatkan kepuasan, keamanan dan keyakinan.
    Daud mendapatkan kepuasan , karena Tuhan menuntun di dalam kebenaran…Immanuel
    Tuhan Yesus Memberkati kita…..Selamat berakhir pekan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *