Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh semangat menjalankan disiplin. Sahabat, disiplin harus dimulai dari diri sendiri, diawali dengan hal-hal kecil. Dengan terbiasa disiplin mulai hal-hal kecil sejak dini, kita akan memiliki pribadi yang penuh semangat dan lebih punya kemungkinan untuk mencapai apa saja yang telah kita targetkan. Untuk hidup terbiasa dengan disiplin memang tidak gampang. Kita harus bisa bertempur mengalahkan diri sendiri. Sifat malas harus diberantas, dan bersedia banyak berkorban. Namun, semua itu akan terbayar begitu kita bisa meraih keberhasilan.
Sahabat, Rasul Paulus sangat sadar akan keinginannya untuk dapat mengakhiri hidup dengan baik, seperti terungkap dalam banyak tulisannya, salah satunya dalam 1 Korintus 9: 27, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” Dia menulis ayat tersebut pada usia sekitar 50 tahun, ketika sudah melayani Tuhan selama kurun waktu 20 tahunan. Dia menyadari pentingnya disiplin agar hidupnya sendiri berhasil di mata Tuhan.
Hasil riset Dr. Robert Clinton, seorang professor kepemimpinan menyimpulkan, salah satu faktor yang menjadikan tokoh-tokoh pemimpin dalam Alkitab berhasil adalah disiplin. Orang yang tidak disiplin akan berperilaku malas. Banyak menyia-nyiakan waktu, mencari kesenangan yang tidak bermanfaat. Orang demikian mudah jatuh dalam pencobaan. Seorang pemimpin, tanpa disiplin, kinerjanya akan merosot. Perilaku tidak disiplin akan merusak karakternya.
Sahabat, kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua, disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.
Disiplin memerlukan komitmen dan kerja keras. Dengan disiplin kita bisa mencapai target-target yang kita canangkan. Salah satu kunci untuk dapat mencapai garis akhir dengan baik adalah menyelesaikan tugas demi tugas yang kita emban dengan berkualitas. Dengan disiplin tinggi kita akan dapat menjaga konsistensi kinerja dari satu tahap ke tahap berikutnya hingga selesai.
Sahabat, disiplin memerlukan kebiasaan berpikir sebelum bertindak. Tanpa kesadaran, maka orang akan dikuasai apa yang tidak kita sadari. Di sini kedagingan gampang bermain. Dengan kesadaran, kita mempertimbangkan apa yang kita lakukan. Dari situlah perubahan-perubahan yang baik dimulai (Roma 12: 2). Dengan disiplin kita membangun kebiasaan-kebiasaan yang sehat.
Kita perlu menjalankan disiplin dengan kesadaran diri, dengan demikian kita dapat menjalaninya dengan penuh sukacita. Disiplin bisa diumpamakan otot. Supaya tidak merosot dan semakin membentuk, otot perlu dilatih. Disiplin tidak seharusnya membuat kita menjadi orang yang kaku dan merasa benar sendiri.
Ingatlah! Sahabat, dalam suratnya kepada Timotius (2 Timotius 2:1-7), Rasul Paulus menggambarkan kehidupan orang percaya hendaknya seperti seorang prajurit (ayat 4), seorang olahragawan (ayat 5), dan seorang petani (ayat 6). Itu berarti untuk mencapai garis akhir dengan baik, kita harus mau berjuang, hidup dengan disiplin, mau berlatih, mau bekerja keras, tekun, dan sabar, Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita agar bisa mengakhiri perjalanan hidup kita dengan baik. (pg)
Shaloom….Selamat pagi Pak Paul dan para Sahabat Pendukung Kristus.
Salam sehat , penuh semangat dan dan sukacita di dalam Kristus.
Puji Tuhan…??, Kabar baik kita masih diberi kesempatan utk menerima Firman Tuhan pagi ini .
Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg mengingatkan supaya kita perlu menjalankan sikap disiplin di dalam kehidupan kita…Imnanuel
Tuhan Yesus Memberkati…Selamat beraktivitas dengan disiplin dan penuh sukacita.