HATI yang GEMBIRA: Sebuah Pilihan

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh kegembiraan. Sahabat, kita bisa tetap bergembira di tengah kesesakan. Sebaliknya kita pun bisa terus merasa tidak puas, sedih,  gelisah ketika hidup sebenarnya baik-baik saja. Bergembira merupakan sebuah pilihan dan sesungguhnya itu sangat tergantung dari bagaimana sikap hati kita dalam menyikapi dan menikmati hidup.

Penulis Amsal berkata, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” (Amsal 17:22) Dengan jelas ayat tersebut mengatakan bahwa kegembiraan yang berasal dari hati sangatlah bermanfaat, saking bermanfaatnya bahkan mampu berfungsi sebagai obat yang manjur.

Sahabat, dalam pasal yang lain di kitab Amsal kita bisa menemukan, “Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.” (Amsal 15:13). Hati yang gembira akan  membuat muka berseri-seri.

Ternyata hati yang gembira  bisa mendatangkan kebahagiaan dan meningkatkan harapan hidup, disamping bermanfaat sebagai obat yang manjur. Sebaliknya kepedihan atau kepahitan hati bisa menjadi racun yang berbahaya bagi hidup kita. Kepedihan hati dapat mematahkan semangat dan mengeringkan tulang.

Karena itu Rasul Paulus menasihati,  “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”  (Filipi 4:4).  Mengapa kita harus bersukacita senantiasa?  Karena dengan bersukacita keadaan hati tetap terjaga dengan baik sehingga pikiran dan perkataan pun turut terjaga dengan baik ,  “… Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.”  (Matius 12:34-b).

Sahabat, tekanan hidup memang terkadang berat untuk dihadapi. Berbagai beban akan segera mencoba merampas kegembiraan dari hidup kita. Murung, depresi, cemas, takut atau stres jika dipelihara akan semakin menghilangkan senyuman dari wajah kita. Fokus kepada kekurangan dan tidak melihat kelebihan dan berkat yang ada akan membuat kita kehilangan sukacita dalam hati. Bukan hanya itu, berbagai penyakit seperti stroke, darah tinggi, maag, hingga kanker pun bisa menyerang kita dan menamatkan perjalanan hidup kita dalam waktu sekejap.

Sebuah sukacita sejati seharusnya tidak tergantung dari apa yang kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari. Mengapa? Karena sukacita sejati sesungguhnya berasal dari Tuhan dan bukan karena keadaan sekitar. Lewat Nehemia firman Tuhan berkata “Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita  karena TUHAN itulah perlindunganmu!” (Nehemia 8:10-b).

Daud pun bersaksi, “dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.” (Mazmur 37:4). Kegembiraan atau sukacita sejati yang berasal dari Tuhan bahkan mampu menurunkan berkat-berkat Tuhan, memenuhi keinginan hati kita. Ingatlah! Sahabat, menjaga hati untuk tetap bergembira adalah sebuah pilihan!  Manakah yang Sahabat pilih:  Terus mengeluh, bersungut-sungut dengan muka yang kusut masam saat menghadapi masalah, ataukah menghadapi masalah dengan hati yang tetap terjaga dengan baik dan muka yang gembira?  Mari belajar untuk tetap bergembira di segala situasi, supaya orang-orang yang ada di sekeliling kita terkena dampak positifnya. Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk membuat kita bergembira. (pg)

One Comment

  1. Kristianti Kartika Widjaja

    Shalom …Selamat pagi Pak Paul dan para Sahavat pendukung Kristus
    Salam sehat dan penuh sukacita di dalam Kristus
    Puji Tuhan .. ??, kabar baik , karena Tuhan sudah melindungi , memelihara kita semuanya.
    Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg menjadi Rhema supaya kita memiliki hati yg gembira.
    Kita belajar dari pemazmur , bhw sukacita yg dari Tuhan akan menurunkan berkat / mujizat.
    Hati yg gembira juga akan memberi sukacita , kedamaian dan menjauhkan dari segala penyakit….Immanuel
    Tuhan Yesus Memberkati kita …Hati yang gembira menjadi obat yang manjur…??

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *