Jadilah PENDENGAR yang BAIK

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh kesabaran untuk menjadi  pendengar. Sahabat, pernahkah kita berpikir mengapa Tuhan menciptakan kita dengan dua telinga dan satu mulut? Bayangkan jika seandainya Tuhan memberi kita  dua mulut dan satu telinga. Satu mulut saja sudah sering bikin masalah kalau tidak kita jaga dengan baik. Mulut cuma satu saja sudah bisa membuat orang lebih mementingkan untuk didengar daripada mendengar. Satu mulut saja sudah membuat orang lebih tertarik untuk berbicara daripada  mendengarkan. Bayangkan  jika kita  punya dua mulut, apa kata dunia?

Sahabat, semakin bertambah usia, saya semakin menyadari bahwa kalau Tuhan menempatkan telinga  di kiri dan kanan itu dengan tujuan agar kita mau lebih banyak mendengar ketimbang terus menerus berbicara.

Pengamatan kita berbicara bahwa semakin lama orang semakin individualis dan egois. Semakin lama semakin sulit bagi kita untuk menemukan kehadiran seorang pendengar yang baik. Ada banyak orang yang sebenarnya butuh didengar lebih dari kebutuhan lainnya. Mereka merasa sendirian menghadapi sesuatu dan tidak punya orang untuk berbagi. Mereka kesepian,  merasa terabaikan dan tersisihkan.

Sahabat, maka kita harus mau melatih diri untuk menjadi pendengar yang baik.  Mendengarkan apa yang Tuhan katakan maupun mendengarkan keluarga, kerabat, sahabat, dan  sesama kita yang tengah membutuhkan kehadiran seseorang yang mau peduli.

Lihatlah bagaimana Tuhan selalu dengan penuh kasih meluangkan waktu-Nya untuk mendengarkan kita. Pemazmur menyadari dan menghargai hal itu dengan berkata, “Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya.” (Mazmur 116:1-2).

Sahabat, di mata Tuhan sangatlah penting bagi kita untuk menjadi pendengar yang baik. Beberapa kali Yesus menyampaikan, “Siapa bertelinga hendaklah ia mendengar!”  (Matius 11:15, 13:9, 13:43 dan Markus 7:16)

Seni mendengar yang baik bukanlah sekadar mendengar dengan telinga namun juga mendengar dengan hati. Kita mendengar dengan telinga, tapi tanpa hati yang baik, lembut dan tulus, niscaya apa yang kita dengar hanyalah akan berlalu begitu saja.

Sahabat,  hadiah terindah bagi keluarga kita di awal tahun 2021 bisa jadi adalah kesediaan orangtua untuk lebih mendengarkan anak-anaknya, begitu juga antara suami dan istri serta kakak dan adik. Betapa indahnya jika komunikasi dalam keluarga bisa berjalan lancar.

Ingatlah! Tuhan sudah memberi dua telinga, hendaklah kita bersyukur dan mempergunakannya dengan baik. Hendaklah kita terus melatih diri sebagai orang yang mau memberikan sebagian dari waktu kita untuk menjadi pendengar yang baik. Tuhan tidak pernah terlalu sibuk untuk mendengarkan kita, hendaknya kita pun demikian terhadap orang lain. Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Merry Christmas and Happy New Year. (pg)

One Comment

  1. Kristianti Kartika Widjaja

    Shaloom…Selamat jumpa Pak Paul dan para Pendukung Kristus.
    Trm ksh utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg mengingatkan spy kita boleh memberikan waktu kita utk mau menjadi pendengar bagi keluarga kita , bagi orang lain.
    Kita juga hrs menyediakan waktu utk mendengar suara Tuhan , apa yg Tuhan mau utk kita lakukan.
    Biarlah itu menjadi hadiah yg terbaik yh bisa kita berikan kpd Tuhan dan sesama….Immanuel
    Tuhan Yesus Memberkati….

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *