Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh damai sejahtera. Sahabat, hidup di tengah dunia yang sedang dilanda pandemi Covid – 19, tentu wajar kalau kita merasa khawatir dengan keselamatan jiwa kita. Tapi kalau sampai rasa khawatir tersebut mengikuti kita terus bagaikan bayangan yang tidak mungkin terpisah, itu masalahnya. Salomo mengingatkan kita, “Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.” (Amsal 12:25)

Harold Stephen (Penulis asal Amerika) berkata, “Ada perbedaan besar antara kekhawatiran dan perhatian. Orang yang khawatir melihat suatu masalah, sedangkan orang yang perhatian memecahkan masalah.”

Dr. Edward Podolsky, seorang dosen dan penulis buku terkenal, dalam bukunya yang berjudul  Stop Worrying and Get Well  menulis bahwa kekhawatiran yang dipelihara secara terus-menerus dapat menyebabkan seseorang menderita sakit, seperti penyakit jantung, darah tinggi dan migran.  Dengan kata lain, bila hati dan pikiran terus dipenuhi oleh kekhawatiran, tubuh jasmani secara otomatis terkena efeknya. 

Sahabat, ketika kita khawatir tubuh ini serasa membawa beban yang begitu berat sehingga organ-organ tubuh kita tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.  Di sini dapat disimpulkan bahwa kekhawatiran lebih banyak berdampak negatif daripada positif karena dapat mengganggu kesehatan. 

Karena itu jangan sekali-kali menganggap enteng kekhawatiran, karena cepat atau lambat bisa menghancurkan hidup kita, memporak-porandakan semua harapan kita, serta menghentikan langkah kita untuk menikmati hidup di dunia.

Leo Buscaglia, motivator terkenal dari Amerika, juga berkata,  “Kekhawatiran tak akan melenyapkan kesedihan esok, tetapi akan menghilangkan kegembiraan hari ini.”  Pada dasarnya kekhawatiran itu berkaitan erat dengan ketakutan dan kecemasan. 

Orang dikatakan khawatir ketika berada dalam keadaan takut, cemas, gelisah dan tidak tenang, yang ditimbulkan oleh situasi yang bermasalah, baik itu yang dibayangkan, diangan-angankan maupun yang tampak secara nyata.  Kekhawatiran juga bisa didefinisikan sebagai perasaan takut akan hari esok atau masa depan. 

Jadi, sesungguhnya kekhawatiran adalah perasaan gelisah terhadap sesuatu yang belum tentu akan terjadi.  Kita sebenarnya tahu bahwa kekhawatiran itu tidak baik dan tidak mendatangkan keuntungan apa-apa. Tuhan Yesus sendiri sudah mengingatkan kita agar tidak khawatir  (Matius 6:25-34), namun dalam praktiknya kita seringkali memilih untuk khawatir dan terus hidup dalam kekhawatiran.  Akibatnya pikiran kita hanya terfokus pada masalah dan kesulitan.  Waktu dan energi kita pun terkuras habis memikirkan masalah, sehingga masalah akan tampak besar besar bak Goliat yang sangat sulit ditaklukan.

Ingatlah! Sesungguhnya kekhawatiran itu hanya memindahkan beban dari bahu Tuhan yang kuat ke bahu kita yang lemah. Karena itu Tuhan mengingatkan kita untuk jangan khawatir, karena Dia sendiri yang menjadi jaminan bagi kita,  “… Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”  (Ibrani 13:5-b). Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Merry Christmas and Happy New Year. (pg).

One Comment

  1. Kristianti Kartika Widjaja

    Shaloom….Selamat pagi Pak Paul dan para Pendukung Kristus. ……salam sehat selalu.
    Puji Tuhan ??, kabar baik , Tuhan masih memelihara kami ,dan kami msh bisa merenungkan sebagian dari Firman-Nya.
    Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg menyegarkan iman kita; supaya kita jangan khawatir utk semua permasalahan kehidupan kita.
    Karena kekuatiran dapat mengakibatkan berbagai penyakit yg sangat berbahaya bagi kehidupan kita.
    Firman Tuhan pagi ini menjamin kita bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan Dia lah Sumber Pertolongan bagi kita semuanya….Imnanuel.
    Tuhan Yesus Memberkati Saudara semuanya….Have a Blessed Day.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *