SELALU ADA KEJUTAN
Saudaraku, kebiasaan dan pengalaman seorang individu seringkali membuat individu itu membuat persepsi kuat sehingga sering memadamkan semangat saat menghadapi masalah, padahal seringkali Tuhan memberikan banyak ‘kejutan’ dalam kehidupan. Mari renungkan salah satu kejutan Tuhan dalam Kisah Para Rasul 3:1-10. Pengemis di Pintu Gerbang Indah sudah lama mencari nafkah di sana dan bertemu ribuan orang yang keluar masuk ke Bait Allah untuk berdoa, sementara ia sendiri tak pernah bisa melakukannya karena tiada tempat bagi orang cacat di Bait Allah. Sungguh sebuah ironi karena sebenarnya Pintu Gerbang Indah punya nama lain Pintu Gerbang Emas dan orang lokal menyebutnya Pintu Gerbang Rahmat, namun bagi orang lumpuh itu rahmat hanya ilusi walau ia berada di sana. Ia hanya mampu memandang kemegahan Bait Allah dari jauh, memandang kebahagiaan orang yang datang dan pergi untuk berdoa, mendengarkan mereka yang bercengkerama tentang perkara rohani sementara ia tak penah tahu bagaimana rasanya berjalan, berdiri sejajar dengan orang-orang itu apalagi beribadah bersama mereka karena sejak lahir ia sudah lumpuh. Ia mendengar bahwa Allah itu mengasihi umatnya, namun ia tak mengharapkan kasih Allah itu terlalu besar selain cukup makan pada hari ini. Ketika bertemu Petrus dan Yohanes ia menduga bahwa kedua orang itu akan memberi uang sebagaimana biasa dilakukan orang-orang yang kasihan padanya namun hari itu ia menerima kejutan karena Petrus dan Yohanes mempertemukannya dengan rentetan rahmat Tuhan baginya. Bukan uang, namun kesembuhan dalam nama Yesus yang membuka rahmat yang lain : Pemulihan sosial dan hak-hak nya untuk beribadah. Tak heran respons pertama yang dilakukannya adalah berjalan, karena ia tak pernah berjalan seumur hidupnya. Hal kedua yang dilakukannya adalah masuk ke Bait Allah bersama Yohanes dan Petrus dan memuji Allah. Ia sadar bahwa kedua hal inilah yang diinginkan seumur hidupnya yang sore itu diterimanya melalui murid Kristus. Tuhan MAMPU MEMBERI KEJUTAN dalam kehidupan dan membuat manusia menyadari kelemahan mereka. Manusia belajar dari pengalaman namun pengalaman kadang kala menghalangi mereka untuk menerima rahmat Allah yang besar. Keterbatasan inilah sebenarnya yang membuat manusia seharusnya membuka dirinya kepada Sang Rahmat, sebagaimana rasul Paulus mengatakan : “Sungguh hebat kekayaan Allah! Sungguh besar kebijaksanaan dan pengetahuan-Nya! Siapa yang dapat menyelidiki keputusan-keputusan-Nya? Siapa yang dapat mengerti cara-caranya Ia bekerja?” (Roma 11:33 – Versi BIMK). Andaikan iman ini terus dipegang dalam hati pemuda pemudi yang sangat putus asa beberapa waktu lalu, maka mereka tak akan bunuh diri. Andaikan iman ini dipegang dalam hati orang percaya, maka mereka akan mampu terus berjuang dalam kehidupan yang makin keras ini. Tuhan Sang Pemilik Rahmat pasti memberikan KEJUTAN YANG TAK TERDUGA di MASA SULIT. Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)