Thanksgiving Song
MAZMUR 30. Sahabat Mazmur 30 merupakan nyanyian pada saat penahbisan Bait Suci yang ditulis oleh Daud. Dalam mazmurnya ini, Daud mencoba mengingat hal apa saja yang sudah terjadi di dalam kehidupan yang tidak mudah dijalaninya. Mulai dari ancaman Saul yang iri hati, belum lagi ancaman musuh-musuhnya di medan pertempuran, pemberontakan anaknya sendiri dan masih banyak lagi. Bahkan tidak mudah bagi Daud mempersiapkan segala sesuatu terkait pendirian Bait Allah. Hanya saja, Daud mengakui bahwa ia tidak tergoyahkan dengan semuanya itu oleh karena ia tahu Tuhan Allah menolongnya. Saat ia berseru dan memohon, Tuhan mendengar. Tuhanlah yang menjadi Penolongnya. Tuhanlah yang membuat segala sesuatu yang awalnya adalah ratapan kesedihan dan kesusahan, menjadi sukacita kebahagiaan.Ada banyak hal yang membuat hidup kita susah, pekerjaan kita sulit dan pelayanan kita seperti berjalan di tempat. Selama kita jalani bersama Tuhan dan karena Tuhan, selalu ada kekuatan dan pertolongan di dalam-Nya. Kita patut berseru dan memohon kepada-Nya, serta percaya Tuhan akan menolong dan memberi kita kekuatan. Sedikit saja waktu untuk terus bertahan di dalam Tuhan menghadapi semuanya, maka Tuhan akan menolong sehingga segala sesuatunya menjadi baik. Syukur kepada Tuhan hari ini kita dapat melanjutkan belajar dari kitab Mazmur dengan topik: “Thanksgiving Song (Nyanyian Syukur)”. Bacaan Sabda diambil dari Mazmur 30:1-13. Sahabat, bersyukur merupakan hal yang lazim kita lakukan sebagai anak-anak Tuhan. Namun seringkali syukur kita lebih berorientasi pada berkat atau kesenangan. Bila dalam keadaan yang sulit, terjepit, dan gagal, biasanya sulit bagi kita untuk bersyukur. Mungkin karena kita berpikir, “Apa yang mau disyukuri di tengah kondisi sulit seperti ini?”Mazmur 30 sangat kental dengan ucapan syukur Daud kepada Tuhan (Ayat 2, 3, dan 13 ). Mengapa Daud bersyukur kepada Tuhan? Pertama, karena meski hidupnya susah, tetapi Tuhan setia (Ayat 2-4). Kesetiaan Tuhan dirasakan oleh Daud di tengah kesusahannya karena musuh-musuhnya, dalam kesesakannya, dalam dukacitanya. Kedua, karena meski sesaat Tuhan murka, tetapi seumur hidup Tuhan murah hati (Ayat 6). Daud tahu rasanya dimurkai Tuhan karena dosanya, tetapi bagi Daud murka itu tidaklah sebanding dengan kemurahan hati yang telah Tuhan nyatakan di dalam hidupnya. Ia telah menyaksikan bahwa murka Tuhan itu hanya sesaat, dibandingkan kemurahan Tuhan di sepanjang umurnya. Ketiga, karena meski pernah sombong, tetapi Tuhan mau menolong (Ayat 7-12). Dalam kesenangannya, Daud pernah jatuh dalam dosa kesombongan. Ia berpikir bahwa dengan kekuatannya, ia tidak akan goyah. Namun Tuhan menegur kesombongannya dan menyadarkan Daud bahwa kekuatannya adalah karena pertolongan Tuhan semata. Karena Tuhanlah yang mengubah ratapnya menjadi tarian, perkabungannya menjadi sukacita.Sahabat, dalam kesusahan, dalam keberdosaan, dan dalam kejatuhan, Daud tetap dapat menemukan alasan untuk bersyukur kepada Tuhan. Hari ini, masih bisakah kita menemukan alasan untuk bersyukur kepada Tuhan, meski di tengah kesulitan dan kesakitan? Haleluya. Tuhan itu baik. Bersyukurlah. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat dapatkan dari hasil perenunganmu? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 12? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Melalui pengalaman hidupnya, Daud meyakinkan kita bahwa satu-satunya penolong hanyalah Tuhan. Allah, bukan hanya memberikan kesembuhan, tetapi juga mengobarkan kembali semangat yang telah padam dan memberikan harapan baru. (pg).