HE’s Just as far as Prayer
MAZMUR 20. Sahabat, dari berbagai sumber saya mendapat informasi bahwa Mazmur pasal 20 dikategorikan pada genre Mazmur Raja. Syair ini mengungkapkan tentang permohonan bagi raja Israel, keyakinan atas karya Tuhan bagi raja, perbandingan dan hasil serta seruan untuk kemenangan raja. Syair ini telah disajikan dengan berbagai karakteristik tertentu yang menunjukkan bahwa teks ini memiliki kualitas tersendiri sebagai teks syair. Ciri khas sebagai teks syair dalam pasal ini nampak pada kesejajaran atau perimbangan gagasan antar baris. Keindahan teks syair pada pasal ini dikategorikan sebagai Mazmur Raja nampak pada pemilihan kata-kata kunci yang berhubungan dengan raja Israel, misalnya: Kesesakan dan membentengi (Ayat 2), rancangan (Ayat 5), memegahkan (Ayat 8) dan kemenangan (Ayat 5, 6 dan 9). Keindahan lainnya nampak pada ciri teks syair dalam bentuk paralelisme sintesis (Ayat 3, 7) dan paralelisme antitesis (Ayat 8 dan 9). Syair ini diakhiri dengan sentuhan keindahan penutup yakni pengulangan pokok penting yang menjadi kebutuhan raja Israel, yakni kemenangan. Syukur kepada Tuhan, hari ini kita dapat melanjutkan belajar dari kitab Mazmur dengan topik: “HE’s Just as far as Prayers (DIA Hanya Sejauh Doa)”. Bacaan Sabda diambil dari Mazmur 20:1-10. Sahabat, satu-satunya sumber kekuatan bagi orang percaya dalam menghadapi kesulitan hidup adalah berdoa. Salah seorang reformator, Martin Luther, pernah mengatakan bahwa menjadi orang percaya tanpa berdoa tidak lebih menjadi seorang yang hidup tanpa bernafas. Jika dilihat dari sisi medis, orang yang sudah tidak bernafas biasanya disebut sudah meninggal dunia. Kalau frasa “tidak bernafas” dikaitkan dengan kerohanian berarti sudah mati rohani. Atau dengan kata lain, hidupnya telah putus hubungan dengan Allah.Daud pun mengakui bahwa doa memainkan peranan penting dalam kehidupan jasmani dan rohani seseorang. Sebab doa bukan hanya menjadi sumber nafas kehidupan, tetapi juga motor penggerak utama bagi umat Allah untuk memperoleh perlindungan dan berkat Allah.Daud juga meyakini bahwa dalam doa terdapat kekuatan Allah. Wujud konkret kekuatan Allah terlihat bagaimana Allah memberikan kemenangan dalam setiap masalah yang dihadapi oleh umat-Nya. Hal itu tampak saat umat-Nya berada dalam kesesakan, Allah memberikan solusi dan meluputkan mereka dari bahaya. Karena itu, Daud tidak ragu-ragu mengajak bangsanya untuk berseru kepada Tuhan dan Ia hanya bisa ditemui dalam doa. Sahabat, keyakinan Daud inilah yang memberikan harapan dan sukacita. Harapan dan sukacita itu pada akhirnya menjadi kekuatan bagi umat Allah untuk tidak takut dan gentar dalam menghadapi siapa pun. Sebab mereka menyadari bahwa Allah senantiasa bersama dengan umat-Nya. Bahkan Allah tidak ragu-ragu turun tangan untuk berperang membela umat-Nya dari para musuh mereka. Semua pertolongan Allah ini membuat umat Allah dapat bermegah dan memuliakan nama-Nya.Sahabat, masihkah kita berdoa setiap hari? Bagaimana kondisi hidup kita saat jauh dari Allah? Bertambah baik atau semakin buruk? Marilah kita bertobat dan bertekad kembali kepada Allah. Ia dapat ditemui sejauh doa. DIA hanya sejauh doa. Karena dalam doa kita menemukan kekuatan, penghiburan, dan sandaran yang kukuh untuk berlindung. Bahkan melalui doa, Allah akan memberikan kita KEMENANGAN hari demi hari. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah! Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 8? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Sesungguhnya kemenangan sejati atas pergumulan hidup kita hanya ada di dalam Tuhan. (pg).