L G B T
Saudaraku, LGBT singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender, jadi ditujukan untuk suatu kelompok masyarakat yang orientasi seksualnya menyimpang dari lazimnya sebagaimana laki-laki dan perempuan. Kalau kita berkunjung ke Los Angeles, California, Amerika, poster maupun atribut LGBT dapat dilihat di hampir setiap daerah, seperti benderanya yang strip warna-warni, alat-alat make-up atau kosmetik yang mendukung, dan toilet umum bukan hanya untuk MEN dan WOMEN, tapi juga ditambah dengan kategori ALL GENDER, jadi kalangan LGBT bisa punya pilihan toilet. Mengapa ada LGBT? Entahlah. Ada ilmuwan yang mengetengahkan teori bahwa homoseksualitas adalah bawaan sejak lahir karena kelainan kromosom/gen Xq28, tapi banyak pula dokter yang membantah homoseksualitas sebagai bawaan sejak lahir, melainkan terjadinya karena pengaruh lingkungan. Melihat jumlah kalangan penganut LGBT semakin membesar, sehingga pemerintah Amerika mendorong adanya semakin banyak fasilitas kesehatan atau rumah sakit yang membuka pelayanan untuk kalangan ini. Ini juga di kawasan California, maaf ya, ada beberapa gereja yang menerima jemaat dari kalangan LGBT dan membolehkan mereka mengadakan upacara pernikahan sesama jenis. Aku tanya kepada seorang rohaniwan yang pelayanan di San Fransisco, mengapa? Dia bilang gereja memang dasarnya ingin menjangkau jiwa-jiwa dari berbagai kalangan, jadi termasuk membuka bagi kalangan LGBT untuk datang ke gereja secara terang-terangan, selain itu pemerintah setempat melarang adanya perbedaan gender dalam hal pelayanan keagamaan, jadi bila ada permintaan pemberkatan nikah sesama jenis ya mesti dilayani. Aku pernah bertanya ke seorang rohaniwan di Jakarta yang menjadi gembala di suatu denominasi gereja yang jumlah jemaatnya ribuan, mengapa. Dia bilang, Sinodenya sudah berketetapan, bahwa mereka memang membenci dosanya karena bertentangan dengan ajaran Alkitab, namun mereka perlu melihat kenyataan untuk mengasihi orang-orangnya, karena itu dibuka suatu Persekutuan untuk menampung kalangan LGBT, dengan harapan semoga kalangan ini bisa bertobat dan berbalik bisa hidup normal sesuai ajaran Alkitab. Saudaraku, yang mesti menjadi pemikiran kita bersama, mengapa jumlah kalangan LGBT semakin bertambah terutama di kalangan anak-anak muda. Jelas bukan karena keturunan atau adanya kelainan kromosom, tapi mungkinlebih disebabkan karena adanya keluarga-keluarga yang kurang serius dalam mendidik anak-anaknya, dan lingkugan anak yang saat bertumbuh besar ternyata banyak bergaul dengan orang-orang dari kalangan LGBT. Awas-awas ya, orangtua mestinya bisa mengenali teman-teman anaknya yang berperilaku kurang pada tempatnya seperti kaum laki-laki yang memakai anting-anting atau suka merias diri secara berlebihan. Jadi anak-anak sejak kecil mesti diajarkan secara jelas tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan, dan masing-masing gender ini memiliki mainan, pakaian, alat-alat make-up atau perias diri dan asesoris yang berbeda. Juga kecenderungan banyaknya acara hiburan di TV yang menampilkan aktor yang kemayu atau keperempuan-puanan, ini jangan dianggap lucu-lucuan, anakmu bisa terpengaruh! Apalagi kaum remaja dan pemuda kita menggandrungi penyanyi-penyanyi boyband khususnya dari Korea. Memang tampilan gerak dan nyanyinya sangat menarik, kostum yang cemerlang, tapi perhatikan muka setiap penyanyi prianya yang dipoles make-up, lipstik dan rata-rata memakai anting satu sisi, sebagai salah satu tanda menganut LGBT. Model-model ini malahan digandrungi para gadis muda, dan pria-pria muda yang obsesif ingin mendapatkan perhatian dari gadis-gadis muda cenderung ikut-ikutan seperti tampilan boyband. Saudaraku, saat kita membaca Alkitab, jelas sejak semula Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan, tidak ada yang transgender atau gendernya abu-abu. Kejadian 1:27: “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” KJV version: “God created man in his own image, in the image of God created he him; male and female created he them.” Jadi Tuhan hanya menciptakan male dan female. Ditegaskan lagi oleh Tuhan Yesus di Matius 19:4: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?” Jadi jelaslah, ciptaan Tuhan tentang manusia hanya ada laki-laki dan perempuan, tidak ada gender yang lain. Adanya LGBT lebih terjadi karena salah asuhan oleh orangtua, adanya lingkungan anak-anak yang bertumbuh dalam pergaulan yang kurang sehat atau menyimpang, dan adanya pengaruh dari dunia hiburan yang hanya bertujuan untuk membuat tampilan aktor atau artis berbed, a kelihatan wah dan atraktif. Saudaraku, mari kita membuka hati, tangan, dan telinga kita untuk kalangan LGBT. Mari kita doakan dan dampingi mereka sehingga suatu saat mereka dapat mengalami jamahan, pengampunan, pemulihan, dan kesembuhan dari Tuhan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. (Surhert).
Aku hendak memuji-muji Dia di tengah orang banyak. Meme Firman Hari Ini.
Firm Faith in the Midst of Problems
MAZMUR 3. Sahabat, Mazmur 3 merupakan sebuah mazmur yang berisi curahan hati raja Daud ketika ia lari dari kejaran Absalom, anaknya sendiri. Absalom mengadakan persekongkolan melawannya, berusaha untuk merenggut bukan hanya takhtanya tetapi juga hidupnya. Kisahnya dapat kita baca dalam 2 Samuel 15:1-37. Saat itu Raja Daud sungguh menghadapi dilematik, dalam keadaan yang sangat sedih dan dalam bahaya besar. Persekongkolan melawannya sudah matang. Pihak yang berusaha menghancurkannya sangatlah menakutkan, dan masalah ini sungguh tak terperikan, karena anak kandungnya sendiri yang menjadi dalang pemberontakan. Absalom pun berhasil merebut hati rakyat. Akibatnya, raja Daud terpaksa melarikan diri dari istananya. Mengapa Daud harus melarikan diri? Bisa jadi salah satu alasannya adalah agar tidak terjadi perang saudara yang pasti akan membawa penderitaan bagi kedua belah pihak. Dalam pelariannya dicatat: “Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. … ” (2 Samuel 15:30). Walau dalam keadaan demikian, raja Daud masih dapat menulis sebuah mazmur yang menghibur dan menguatkan setiap orang yang menyanyikan atau membaca mazmurnya. Ia tetap teguh dan tidak bimbang hati kepada Allah. Syukur hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Mazmur dengan topik: “Firm Faith in the Midst of Problem.(Iman yang Teguh di Tengah Masalah)”. Bacaan Sabda diambil dari Mazmur 3:1-9. Sahabaat, kadang kala hidup menjadi amat rumit dan serba sulit.. Tantangan, kesulitan, dan masalah tak berpamitan datang menerpa kehidupan kita. Belum selesai yang satu, sudah datang yang lain. Kita dapat saja menyerah, namun kita memilih untuk bertahan. Alasannya tidak lain karena kita meyakini Tuhanlah sumber pertolongan kita, asalkan kita berlari kepada-Nya.Hati Daud pedih mengetahui kenyataan bahwa Absalom, anaknya, sedang berusaha membunuhnya untuk mengambil alih takhta. Pula ia gentar melihat betapa banyak lawan yang bangkit menyerang (Ayat 2). Sungguh, situasi ini dapat membuat Daud kewalahan! Hal ini dapat menjadi titik akhir ia menyerah. Namun ada alasan mengapa Daud tetap bertahan, mengapa ia mampu mengatasi setiap halangan untuk keluar menjadi pemenang? Berkatalah Daud: “Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku” (Ayat 4a). Daud meyakini Tuhan adalah tempat perlindungannya. Tangan perlindungan Tuhan ibarat perisai yang menghadang setiap senjata yang dilontarkan musuh. Saat Daud ada dalam kesesakan, ia tinggal berseru kepada Tuhan (Ayat 5). Tidak heran sekalipun situasi masih mencekam, Daud dapat membaringkan diri, lalu tidur dengan tenang (Ayat 6).Sahabat, Tuhan memegang kendali atas kehidupan kita. Dia sanggup melepaskan kita dari mara bahaya, pula menunjukkan jalan keluar bagi setiap masalah. Kesulitan mungkin mengancam, namun bersama Tuhan kita selalu aman. Ya, inilah alasan kita bertahan, sekalipun mungkin hari ini persoalan mengimpit di kiri dan kanan. Yakinlah Tuhan memberi pertolongan tepat pada waktunya! Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah! Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 6? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tidak peduli bagaimana situasi di depan, kita dapat terus bertahan sebab tangan Tuhan terus menopang. (pg).